kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.239   -30,00   -0,18%
  • IDX 6.910   12,52   0,18%
  • KOMPAS100 1.005   3,40   0,34%
  • LQ45 771   0,68   0,09%
  • ISSI 225   1,48   0,66%
  • IDX30 398   0,92   0,23%
  • IDXHIDIV20 462   0,52   0,11%
  • IDX80 113   0,34   0,30%
  • IDXV30 114   1,12   1,00%
  • IDXQ30 129   0,20   0,15%

Ini penjelasan Kejaksaan Agung terkait kabar penangkapan Djoko Tjandra


Minggu, 28 Juni 2020 / 06:51 WIB
Ini penjelasan Kejaksaan Agung terkait kabar penangkapan Djoko Tjandra
ILUSTRASI. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Hari Setiono (tengah)


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Djoko Tjandra kembali menjadi berita setelah dikabarkan tertangkap dan akan diterbangkan ke Indonesia. Sebelumnya, buron kasus cessie (hak tagih) Bank Bali ini dikabarkan ditangkap di Papua Nugini pada Sabtu (27/6). 

Namun, kabar tersebut belum dibenarkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). "Belum terkonfirmasi," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiono, Sabtu (27/6) malam. 

Baca Juga: Kejagung sebut 13 MI ikut terlibat menggoreng saham-saham ini di kasus Jiwasraya

Sebagai informasi, Mahkamah Agung telah memvonis Djoko Sugiarto Tjandra 2 tahun penjara dan denda Rp 15 juta pada 2009 silam. 

Kemudian, MA memerintahkan uang Djoko di Bank Bali sebanyak Rp 546 miliar dirampas untuk negara. Hal ini terkait perkara pengalihan hak tagih Bank Bali pada 2008 lalu.

Seperti diketahui, Djoko kabur ke Papua Nugini satu hari sebelum MA mengeluarkan keputusan atas perkaranya pada Juni 2009 lalu. Dia pun kini sudah menjadi warga negara Papua Nugini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×