kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Ini penilaian pengusaha atas kinerja Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM


Kamis, 23 Mei 2019 / 19:02 WIB
Ini penilaian pengusaha atas kinerja Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang masa berakhirnya periode pertama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, sejumlah asosiasi pengusaha memiliki penilaian tersendiri terhadap kinerja menteri-menteri bidang ekonomi kabinet kerja.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menyatakan, ia cukup puas dengan kinerja Kementerian Perhubungan yang dipimpin Budi Karya Sumadi. Jika terdapat penilaian dari skor 1 sampai 5, dengan 1 merupakan nilai terendah dan 5 merupakan nilai tertinggi, Kyatmaja memberikan skor yang cukup bagus untuk kinerja Menteri Perhubungan. “Skornya 4, baik,” kata dia, Kamis (23/5).

Meski begitu, ia memiliki sejumlah catatan bagi Kementerian Perhubungan agar kinerjanya lebih baik kedepannya. Pertama, soal konektivitas antarmoda transportasi yang perlu diperluas. Kedua, integrasi antarmoda yang mesti diperbanyak. Ketiga, pemerintah perlu memperhatikan peremajaan kendaraan yang sudah tua. Keempat, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dibidang transportasi khususnya supir truk.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Riza Husni memiliki penilaian rendah terhadap kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM yang dipimpin Ignasius Jonan.

Ia memberikan skor yang rendah terhadap kinerja Menteri ESDM. “Nilai Menteri ESDM dibidang energi terbarukan 1,” kata Riza, Kamis (23/5).

Menurutnya, sejak dipimpin Ignasius Jonan, upaya Kementerian ESDM mengembangkan energi baru dan terbarukan terbilang jalan ditempat. Riza menilai, energi fosil yang digunakan saat ini pada akhirnya akan mahal karena harus ada biaya lingkungan yang harus dipikul oleh negara. “Energi terbarukan saat ini seperti hydro power jauh lebih murah dari batubara dan fosil lainnya,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×