Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah akan mulai membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 besok (21/5). Sebagai langkah awal, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) akan membahas asumsi dasar ekonomi makro 2014.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Keuangan yang diterima KONTAN, Selasa (20/5) berikut ini adalah asumsi dasar ekonomi makro 2014.
Pertama, pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN-P 2014 berada pada kisaran 5,5%. Sebelumnya dalam APBN pertumbuhan ekonomi di pagu sebesar 6%. Tekanan pada pertumbuhan ekonomi terus terjadi sejak tahun 2013 hingga data terakhir triwulan pertama 2014 yang hanya tumbuh 5,21%. "Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi sampai dengan akhir tahun 2014 diperkirakan mencapai 5,5%," tulis siaran pers.
Kedua, inflasi.
Apabila inflasi dalam pagu sebelumnya sebesar 5,5%, kemudian turun menjadi 5,3% dalam RAPBN-P 2014.
Ketiga, nilai tukar rupiah.
Rupiah berada pada level 11.700 per dolar Amerika Serikat (AS). Sebelumnya dalam APBN rupiah di kisaran 10.500.
Keempat, tingkat bunga SPN 3 bulan rata-rata.
SPN 3 bulan dalam RAPBN-P naik 0,5% menjadi 6%.
Kelima, harga minyak mentah.
Minyak mentah tetap pada level US$ 105 per barel.
Keenam, lifting minyak bumi.
Lifting turun menjadi 818 ribu barel per hari (bph) dari sebelumnya 870 ribu bph.
Ketujuh, lifting gas bumi.
Lifting gas bumi turun menjadi 1.224 ribu barel setara minyak per hari. Sebelumnya lifting gas sebesar 1.240 ribu barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News