Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melakukan contact tracing (penelusuran kontak) untuk menghentikan penyebaran virus corona (covid-19). Meski begitu, data-data untuk covid-19 ini tidak disebarkan kepada publik.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, salah satu alasan mengapa contact tracing ini tidak disebarkan ke publik agar orang-orang yang ditelusuri tidak sengaja pergi atau pindah lokasi.
Baca Juga: Kasus infeksi corona bertambah, pemerintah fokus pada penelusuran kontak
"Tracing lebih baik dilakukan dengan cara tidak terbuka, karena kalau terbuka itu kabur duluan. Dinas kesehatan tahu, karena dia punya data lengkap dan detail. Nanti didatangi dan diajak bicara dengan baik. Tetapi kalau diumumkan, seperti salah satu yang terjadi kemarin, begitu diumumkan, ada yang pindah. Pindah ke luar kota, akhirnya kita mengejarnya setengah mati," ujar Achmad, Selasa (10/3).
Tak hanya itu, hasil penelusuran pun tidak disebarkan secara detail seperti negara lain. Salah satunya karena dikhawatirkan, hasil penelusuran tersebut akan menghasilkan respon yang beragam dari masyakarat karena belum ada pemahaman yang sama.
Sementara itu, Achmad mengatakan, contact tracing ini sangat diperlukan. Dengan contact tracing, maka kasus positif covid-19 yang menjadi sumber penyebaran bisa ditemukan dan akan segera diisolasi.
Baca Juga: Gara-gara corona, Qantas kurangi penumpang internasional dan tunda beli A350
Bila sumber penularan tidak ditemukan, maka sumber tersebut bisa menyebarkan covid-19 ke masyarakat sekitar.
"Bagaimana pun juga, cara menghentikan penyebaran [covid-19] ini adalah dengan menemukan kasus positif sebagai sumber, yang kemudian harus segera diisolasi, kalau tidak dia menyebarkan di masyarakat sekitar itu. Oleh karena itu yang kita kejar betul adalah tracing," jelas Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News