kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin selamatkan ekonomi dari Covid-19? Pemerintah perlu fokus kendalikan pandemi


Selasa, 08 September 2020 / 16:41 WIB
Ingin selamatkan ekonomi dari Covid-19? Pemerintah perlu fokus kendalikan pandemi
ILUSTRASI. Ilustrasi bekerja dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak di Jakarta


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia tengah diterpa badai Covid-19, baik dari sektor kesehatan maupun perekonomian. Menteri Keuangan periode 2013 - 2014 Chatib Basri menyarankan, jika Indonesia ingin segera keluar dari Covid-19, maka perlu menyusun skala prioritas dan strategi yang tepat. 

Menurutnya, hal yang paling penting dan harus menjadi prioritas adalah untuk bisa mengontrol penyebaran pandemi. Selain itu, pemerintah juga bisa menjadikan stimulus fiskal sebagai jump start dalam memulihkan perekonomian. 

"Getting pandemic under control harus jadi prioritas. Jump start kita adalah dengan meningkatkan konsumsi dengan stimulus fiskal. Jadi, bukan dengan kebijakan moneter, karena kalau suku bunga acuan turun tapi permintaan tidak ada, ini tidak bisa bantu," kata Chatib Basri, Selasa (8/9). 

Dari sisi fiskal, saat ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN). 

Baca Juga: Distribusi vaksin Covid-19 jadi salah satu kunci pembentuk pola pemulihan ekonomi

Sayangnya, ia melihat saat ini masalah yang dihadapi dalam penyerapan anggaran adalah masalah data dan fokus yang kurang. 

Chatib meminta agar pemerintah bisa segera mendorong percepatan penyerapan anggaran. Hal yang bisa dilakukan dalam mempercepat penyerapan anggaran adalah dengan mempercepat akurasi data penerima bantuan. 

Selain itu, pemerintah juga bisa memfokuskan anggaran ke program  yang memang paling efektif. 

"Lihat spending mana yang paling efektif? Apakah perlindungan sosial? Lalu bagaimana dengan bantuan langsung  tunai (BLT)? Nah, baru sudah fokus dan ada progres dari permintaan, mari pindah ke sektor atau policy lain," tambahnya. 

Jika akhirnya perekonomian tidak menunjukkan geliatnya di tahun depan, Chatib menyarankan pemerintah untuk menata disiplin fiskal dengan lebih hati-hati. 

Selain itu, kalau permintaan masih lemah, pemerintah juga perlu mempertimbangkan apakah perlu melanjutkan stimulus fiskal bahkan hingga tahun 2022 maupun 2023. 

Ia menambahkan, pemerintah tak harus khawatir karena tema fiskal di dunia saat ini adalah whatever it takes (apapun itu) untuk selamat dari pandemi ini. 

Selanjutnya: Chatib Basri wanti-wanti pola pemulihan ekonomi Indonesia bisa U-shaped

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×