Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nominal upah harian buruh tani sepanjang Februari 2017 mencapai Rp 49.269 per hari atau naik 0,55% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat Rp 49.000 per hari.
Namun demikian, Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, upah riil buruh tani hanya naik 0,16% menjadi Rp 37.125 per hari dibandingkan bulan sebelumnya Rp 37.064 per hari.
Hal itu disebabkan angka inflasi pedesaan pada Februari 2017 yang lebih tinggi. Dengan tingkat inflasi yang tinggi, maka upah riil buruh tani akan semakin tergerus. "Inflasi pedesaan 0,37%, jadi masih ada kenaikan tipis upah riil,” ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/3).
Hal serupa juga terjadi pada upah upah riil buruh bangunan. BPS mencatat, upah riil buruh bangunan hanya naik 0,04% pada bulan lalu, yaitu dari Rp 65.211 menjadi Rp 65.235.
Padahal, upah nominal harian buruh bangunan tercatat naik 0,24% menjadi Rp 83.657 pada Februari dibandingkan Januari 2016 sebesar Rp 83.432.
Selain itu, BPS mencatat bahwa upah nominal buruh potong rambut wanita naik sebesar 0,42% dari Rp 25.152 menjadi Rp 25.258 per kepala pada Februari 2017. Hal ini diikuti kenaikan upah riil buruh potong rambut wanita sebesar 0,19% dari Rp 19.660 menjadi Rp 19.696 per kepala.
Sementara, pada sektor pembantu rumah tangga, BPS mencatat upah nominal pada Februari lalu naik sebesar 0,92% dari Rp 367.465 menjadi Rp 370.846. Adapun upah riil pembantu rumah tangga tercatat naik 0,48% dari Rp 287.217 menjadi Rp 289.181.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News