Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada tantangan yang membayangi prospek inflasi pada tahun 2024.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, tantangan tersebut terkait dengan pergerakan harga energi dan harga pangan.
“Harga energi dan pangan perlu diwaspadai pada tahun depan, mengingat ada peristiwa yang terkait dengan keduanya,” terang Andry dalam Media Gathering, Selasa (19/12).
Baca Juga: Anggaran Subsidi dan Insentif Lebih dari Rp 1.000 Triliun, Bagaimana Efek ke Ekonomi?
Andry pun memerinci. Pergerakan harga energi didorong oleh tensi geopolitik yang kini belum mereda.
Sedangkan harga pangan, dipengaruhi oleh fenomena kekeringan panjang atau El Niño yang masih berlangsung.
“Kalau El Niño berkepanjangan, maka akan mengerek harga beras, juga cabai, dan bawang. Padahal komoditas tersebut dominan pangan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri Dian Ayu Yustina mengungkapkan, risiko tersebut membawa angka inflasi 2024 mungkin lebih tinggi dari outlook 2023.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Menyempit, Neraca Transaksi Berjalan Berpeluang Defisit
Dari perhitungannya, inflasi tahun 2024 akan berada di kisaran 3,19% yoy, atau naik dari perkiraan 2023 yang sebesar 3,00% yoy.
Meski demikian, “ini masih berada dalam kisaran sasaran BI yang sebesar 2,5% yoy plus minus 1%,” tandas Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News