Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2019 sebesar 0,44% secara bulanan. Berdasarkan data BPS, angka tersebut tertinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017-2018.
Bank Indonesia (BI) melihat kondisi tersebut didorong oleh faktor musiman menjelang lebaran sehingga inflasi cenderung tinggi. Dan diperkirakan terus tinggi saat Ramadan dan Idul Fitri yakni pada Mei-Juni 2019.
Kendati begitu, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menjelaskan inflasi akan kembali turun setelah lebaran. Sementara itu BI akan terus fokus pada harga pangan bergejolak untuk menahan laju inflasi.
"Diperkirakan dan itu bisa terjadi (inflasi tinggi) karena lebaran Mei Juni itu kan musiman, ada harapan deflasi seperti beras dan beberapa volatile food yang saling menutup," jelas Onny Widjanarko, Kamis (2/5).
Ke depan BI akan terus melakukan koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan daerah (TPID) untuk memantau harga-harga agar tidak melonjak. Antara lain harga bahan pangan dan tiket pesawat.
BPS mencatat inflasi tinggi ditopang oleh bahan pangan yang mengalami inflasi 1,45% dengan andil 0,31% serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,28% dengan andil 0,05%.
Lebih spesifik, inflasi tersebut didorong oleh kenaikan harga bawang secara rata-rata 22,93% dengan andil ke inflasi 0,13%, dan harga bawang putih naik 35% dengan andil ke inflasi 0,09%.
Sementara itu tiket pesawat menyumbang inflasi sudah sejak awal 2019. BPS mencatat kenaikan harga tiket pesawat secara rerata April 2018 - April 2019 naik 11% dengan andil 0,31% terhadap inflasi secara tahunan. Kenaikan harga tiket pesawat terjadi di 39 kota, tertinggi di Banjarmasin naik 23% dan Surakarta 16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News