kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri pengolahan tumbuh 6,1% pada kuartal kedua tahun ini


Minggu, 07 Agustus 2011 / 14:34 WIB
Industri pengolahan tumbuh 6,1% pada kuartal kedua tahun ini
ILUSTRASI. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). ANTARA FOTO/Moch Asim/ama.


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can


JAKARTA. Sektor industri pengolahan pada kuartal 2011 tumbuh lebih baik daripada periode yang sama tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 6,1%.

Kepala BPS Rusman Heriawan mengungkapkan kinerja sektor indstri pada kuartal II tahun semakin optimis. "Angka psikologis industri 5%, sekarang sudah jauh meninggalkan 5%, bahkan di angka 6.1%. Artinya, pertumbuhan ekonomi ini bobotnya semakin bagus karena peran industrinya semakin bagus," jelasnya akhir pekan lalu.

Deputi Menko Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan Eddy Putra Irawady mengungkapkan industri pengolahan membaik karena permintaan mulai kuartal II tahun ini sudah mulai bagus. Hanya saja, ia mengakui pertumbuhan sektor industri agak sedikit melambat karena beberapa sektor mengalami penurunan misalnya sektor industri karet dan kimia.

Ia menambahkan, melajunya pertumbuhan sektor industri pengolahan ini juga tidak lepas dari adanya kebijakan hilirisasi beberapa sektor industri seperti industri yang berbasis logam dan tambang. "(Hilirisasi) ini mendorong industri agar lebih kuat," kata Eddy.

Dengan adanya hilirisasi, Eddy yakin semakin banyak investasi asing yang masuk. "Jika investasi masuk, otomatis industri dalam negeri kuat," ujarnya. Di sisi lain, permintaan produk industri baik dari dalam negeri, di kawasan regional dan internasional jga mengalami perbaikan.

Walaupun secara keseluruhan industri tumbuh 6,1%, tapi Rusman menjelaskan pertumbuhan yang positif hanya terjadi pada sektor industri non migas, seperti industri makanan dan minuman, industri logam dan otomotif. "Sedangkan pertumbuhan industri migas justru berkontraksi, sehingga minus 0,1%," jelasnya.

Eddy menilai, kinerja sektor industri migas yang masih minus ini disebabkan karena belum ada kepatuhan di industri ini. Menurutnya, kebijakan impor di sektor industri migas masih longgar sehingga tidak mendorong industri pengolahan di dalam negeri.

Meski begitu, Eddy optimis tren pertumbuhan sektor industri pengolahan masih akan berlanjut hingga kuartal III tahun ini. Alasannya, pada Agustus hingga Oktober nanti akan banyak permintaan ari luar untuk produk-produk untuk musim dingin. "Sampai Oktober nanti tren pertumbuhan industri akan meningkat sekitar 0,2% - 0,4%," katanya.

Pada kuartal IV tahun ini, BPS meramalkan potensi pertumbuhan sektor industri pengolahan masih ada. Hanya saja, pertumbuhan ini sangat tergantung pada faktor eksternal salah satunya kondisi ekonomi AS. "Kalau AS sudah ada kesepakatan mengenai kebijakan utang, ini akan bisa menciptakan demand. Jika efeknya mulai terasa September, artinya sampai akhir tahun (pertumbuhan industri) bisa terus naik," jelasnya. Hingga akhir tahun, Eddy optimis pertumbuhan industri bisa melaju di atas 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×