kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Summit: Pelaku Usaha Optimistis Hadapi 2023 Tetapi Harus Tetap Waspada


Jumat, 28 Oktober 2022 / 10:00 WIB
Indonesia Summit: Pelaku Usaha Optimistis Hadapi 2023 Tetapi Harus Tetap Waspada
ILUSTRASI. Danamon bersama MUFG Bank dan Adira Finance menggelar diskusi The Indonesia Summit 2023 untuk menjawab tantangan ketidakpastian melalui penguatan kebijakan ekonomi dan industri.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berhasil melewati krisis yang disebabkan pandemi Covid-19. Secara perlahan Produk Domestik Bruto (PDB) kembali bangkit dari minus 5% pada kuartal II-2020 menjadi positif pada 2021, bahkan konsisten tumbuh di atas 5%.

Banyak pemimpin dunia memperkirakan pandemi akan mereda. Namun, saat ini resiko tampaknya mulai bergeser dari pandemi menjadi resiko ekonomi global karena peningkatan inflasi dan terjadinya perang Rusia-Ukraina.

Dengan indikator ekonomi domestik dalam jangka pendek terus melanjutkan perbaikan, Indonesia harus optimistis menghadapi tahun 2023 tetapi harus tetap waspada dengan resiko global.

Baca Juga: Bank Danamon Gandeng MUFG dan Adira Gelar Economic Outlook Summit

Hal itu merupakan salah satu poin yang muncul dalam perhelatan economi outlook bertajuk The Indonesia Summit 2023 yang digelar PT Bank Danamon Indonesia Tbk,  MUFG Bank dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk pada 27 Oktober 2022.

Indonesia Summit merupakan ajang tahunan yang diinisiasi Bank Danamon sebagai forum diskusi terbuka yang menitikberatkan pada aspek ekonomi-politik Indonesia dan global.

Acara tahunan ini mengundang pembicara dan pakar terkemuka untuk berbagi wawasan terkini guna mendukung para pemangku kepentingan merancang strategi bisnis tahun depan.

Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan dalam kesempatan itu mengatakan, Indonesia harus optimis karena data tingkat konsumsi, produksi dan investais terakhir yang cukup bagus menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia masih cukup kuat.

Ia bilang, PMI Manufaktur Indonesia dalam tren naik sehingga dunia usaha sedang siap-siap untuk memproduksi dan kebutuhan listrik juga bergerak sejak pertengahan tahun lalu. Neraca perdagangan surplus 29 bulan berturut-turut ditopang oleh kenaikan harga komoditas.

"Dengan faktor-faktor itu, kita sudah punya dasar (hadapi 2023). Pelaku usaha harus memanfaatkan momentum perbaikan tersebut tapi harus waspada karena resiko ketidakpastian masih sangat tinggi. The Fed rate masih akan naik dan itu tentu jadi tekanan ke seluruh dunia karena dollar akan naik," kata Suahasil, Kamis (27/10).

Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III-2022 Tembus 5,5%

Ia mengatakan, pemerintah melihat akan ada empat sumber pertumbuhan baru ke depan. Salah satunya, transisi Indonesia menuju ekonomi hijau. Transisi itu akan membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru.

Transisi yang terus didorong saat ini adalah dari sisi otomotif. Menurut Suahasil, diperlukan dukungan dan pemikiran dari semua pihak untuk bisa mendorong sektor transformasi menuju green economy.

Selain itu, lanjutnya, sumber pertumbuhan baru ke depan akan muncul dari hilirisasi produksi tambang yang terus didorong pemerintah, penggunaan produksi dalam negeri, dan pendalaman sektor keuangan yang saat ini sedang dirumuskan pemerintah dan parlemen.

Sementara Yasushi Itagaki, Direktur Utama Danamon, mengatakan sebagai bank yang melayani semua lini dalam rantai pasok keuangan, pihaknya bersama Adira Finance dan didukung oleh MUFG Bank berkomitmen penuh dan berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional, terutama dalam mendurkung sektor otomotif.

“Kami percaya, di situasi yang tidak menentu seperti saat ini, nasabah dan pemangku kepentingan memerlukan informasi terkini dan terbaik untuk mendukung mereka menjawab tantangan sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama Danamon,” kata Yasushi Itagaki,

Sebelum pandemi, industri otomotif menyumbang 4,34% dari PDB nasional pada 2019 dan 4,66% pada 2018. Bahkan, selama periode lockdown pada tahun 2020, industri ini masih mempekerjakan sedikitnya 17 juta pekerja, yang 13,6% diantaranya merupakan angkatan kerja nasional.

MUFG group telah membangun ekosistem yang kuat dalam industri otomotif di Indonesia. Kazushige Nakajima, Executive officer, Country Head of Indonesia MUFG Bank cabang Jakarta, mengatakan Indonesia merupakan bagian penting dari jaringan MUFG di Asia.

“Kami tetap optimistis dengan prospek pertumbuhan jangka panjang Indonesia yang didorong oleh faktor demografi, komitmen pemerintah terhadap investasi asing, dan pembangunan infrastruktur,” jelas Kazushige Nakajima.

Baca Juga: Pemerintah Terus Waspadai Risiko Global Meski Neraca Perdagangan Surplus

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila mengatakan, komitmen untuk mendukung industri otomotif di Indonesia bukan sebatas satu dekade atau hanya untuk sepuluh tahun, melainkan bersifat jangka panjang.

Oleh karena itu, Adira sangat optimis dapat memberikan solusi pembiayaan dan keuangan yang komprehensif bagi konsumen dengan dukungan MUFG Bank dan Danamon.

Indonesia Summit 2023 tersebut menghadirkan empat pembicara utama yakni Hiroshi Watanabe Presiden Institute for International Monetary Affairs, Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan  2014-2016, Masyita Crystallin - Staff Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Makroekonomi dan Fiskal, serta Shinta Kamdani CEO Sintesa Group.

Shinta Kamdani CEO Sintesa Group dalam kesempatan itu mengatakan bahw apihaknya optimis dlaam menyambut tahun 2023, tetapi juga sekaligus berhati-hati. Dia menyebutkan dalam situasi seperti yang terjadi saat ini tetap perlu diperhatikan insentif pemerintah bagi pelaku usaha.

Selain itu juga dihadirkan Taufiek Bawazier Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transfortasi dan Elektronik Kementeris Perindustrian, Kukuh Kumara Sekjen Gaikindo, Kusharijono Direktur Astra Otoparts, dan Indra Chandra Setiawan Project General Manager Toyota Daihatsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×