kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Indonesia sudah keluar dari "fragile five"


Senin, 24 Februari 2014 / 09:42 WIB
Indonesia sudah keluar dari
ILUSTRASI. Makanan yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan istilah fragile five mengacu kepada negara-negara yang memiliki defisit transaksi berjalan yang cukup besar terhadap produk domestik bruto (PDB).

Negara yang masuk ke dalam fragile five adalah India, Afrika Selatan, Brazil, Turki dan Indonesia. Akan tetapi, mengecilnya defisit transaksi berjalan Indonesia terhadap PDB yang mencapai 1,98 persen di kuartal IV 2013 membuat Indonesia mulai meninggalkan posisi sebagai negara fragile five dengan perlahan.

"Terhitung awal tahun 2014, Indonesia sudah keluar dari fragile five. Defisit transaksi berjalan itu karena surplus neraca pembayaran, diikuti penguatan nilai tukar," kata Juda pada acara "Pelatihan Wartawan Bank Indonesia" di Hotel Papandayan, Bandung, Sabtu (22/2/2014).

Juda mengatakan, selain Indonesia, negara yang juga akan menanggalkan predikat fragile five adalah India. Negara itu telah menangani masalah defisit transaksi berjalannya, sehingga ada potensi besar untuk keluar dari predikat fragile five.

Sepanjang pertengahan tahun 2013, defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai 3 persen terhadap PDB, Brazil 3,66 persen, India 4,6 persen, Turki 6,1 persen, dan Afrika Selatan 6,3 persen.

Pada akhir tahun 2013, defisit transaksi berjalan Indonesia menciut menjadi 1,98 persen terhadap PDB. "Menurunnya defisit transaksi berjalan secara tidak langsung meningkatkan fundamental ekonomi Indonesia. Kemungkinan besar defisit transaksi berjalan makin mengecil tahun ini," ujar Juda. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×