Sumber: TribunNews.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Hingga Minggu (19/4/2015), sebanyak 18 pertemuan bilateral akan dirajut Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan pimpinan dam kepala negara sahabat dalam Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA).
"Bilateral masih sampai sekarang ada 18 negara," ungkap Penanggung jawab acara Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) Luhut Panjaitan di JCC, Jakarta, Minggu (19/4).
Dijelaskan pertemuan bilateral akan dilakukan mulai tanggal 21-23 April mendatang. "Jadi nanti gantian selama dua hari," jelas kepala staf kepresidenan ini.
Sejumlah isu global, kata Luhut akan menjadi pokok bahasan dalam pertemuan bilateral, diantaranya, masalah keadilan, kemanusiaan, yang tengah terjadi di timur tengah.
"itu kan jadi issue yang sangat sensitif sekarang. Kalau kita lihat sekarang sudah ratusan ribu yang mati di syria. Kita tidak bisa menutup mata," tuturnya.
Selain itu, imbuhnya, juga bahas mengenai ancaman narkoba. Dan di Indonesia sekarang menjadi musuh terbesar.
"Dari BNN, ada 33 orang yang meninggal tiap hari. Maka itu juga presiden setuju konser Slank dibuat untuk memberikan pesan pada anak-anak muda bahwa mari sama-sama bekerja untuk melawan narkoba. Karena drugs cross the border, tidak mengenal suku agama pekerjaan. Kita harus sama-sama menyelesaikan ini supaya masa depan bangsa, di generasi kamu bisa lebih bagus," tandasnya.
Peringatan ke-60 KAA akan digelar di dua tempat, yakni Jakarta dan Bandung pada 19 hingga 24 April 2015.
KAA pertama diselenggarakan 18-24 April 1955 yang melibatkan dari 32 negara dari Asia dan Afrikauntuk membahas perdamaian, keamanan, dan pembangunan ekonomi di tengah-tengah masalah yang muncul saat itu. Saat ini, para pimpinan negara sahabat mulai berdatangan ke Indonesia. (Srihandriatmo Malau)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News