kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia Resmikan Pabrik Vaksin mRNA Pertama di Asia Tenggara


Sabtu, 08 Oktober 2022 / 08:24 WIB
Indonesia Resmikan Pabrik Vaksin mRNA Pertama di Asia Tenggara
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik biofarmasi PT Etana Biotechnologies Indonesia di Kawasan Industri Pulogadung (JIEP), Jakarta, pada Jumat (7/10).

Ia mengapresiasi pengembangan industri berbasis bioteknologi yang memproduksi vaksin dengan platform teknologi berbasis messenger RNA (mRNA) di Tanah Air.

"Saya sangat menyambut baik apa yang telah dilakukan Etana Biotechnologies Indonesia dalam memproduksi vaksin dengan platform mRNA. Ini adalah yang pertama di Asia Tenggara," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Jumat (7/10).

Diketahui vaksin menjadi salah satu kebutuhan yang diperebutkan semua negara pada saat awal pandemi berlangsung. Ia menambahkan, saat ini pemerintah sudah menyuntikkan 440 juta dosis vaksin kepada rakyat sehingga Indonesia dinilai termasuk yang terbaik di dunia dalam hal mengelola dan mengendalikan pandemi.

Baca Juga: Kabar Gembira, Presiden Pastikan FIFA Tidak Memberikan Sanksi atas Tragedi Kanjuruhan

Adanya pengembangan industri vaksin dalam negeri akan berdampak baik pada kesiapan Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global. Jokowi menambahkan dalam industri bioteknolgi tersebut, tidak diperlukan waktu lama bagi vaksin baru untuk masuk ke dalam tahap uji klinis.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mendorong jajarannya untuk mendukung industri berbasis bioteknologi agar dikembangkan tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan dan tanaman.

“Kementerian Kesehatan juga mendukung sehingga ini bisa berkembang tidak hanya di biofarmasi, bioteknologi, tetapi nantinya juga bisa masuk ke hewan, ke tanaman, sehingga semuanya kita memiliki kemandirian dan kita bisa berdikari, betul-betul berdikari,” imbuhnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, tren dunia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa obat-obatan yang terjual di pasaran berbasis biologi. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mendorong pengembangan obat-obatan tidak hanya berbasis kimia, tetapi juga biologi.

“Salah satunya programnya ini membangun industri bioteknologi. Kita juga 17 Agustus yang lalu meluncurkan pusat research terapan untuk precision medicine namanya BGSi. Itu juga pusat riset bioteknologi kesehatan,” ucap Budi.

Baca Juga: Pesan Presiden Jokowi Bagi Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan

Dengan dengan adanya pabrik ini Budi mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang terdepan dapat memproduksi vaksin mRNA di dunia.

Ke depannya, Etana Biotechnologies Indonesia diharapkan produksi vaksin mRNA saja tapi juga produk-produk bioteknologi lainnya.

"Vaksin mRNA sejak awal riset sampai masuk uji klinis bisa di bawah 100 hari. Jadi penting sekali buat kita memilih teknologi ini," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×