kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia raih peringkat stable outlook dari S & P


Senin, 28 April 2014 / 21:08 WIB
Indonesia raih peringkat stable outlook dari S & P
ILUSTRASI. Kado Natal murah kini bisa diperoleh dengan mudah dan juga dengan kualitas barang yang tak kalah bagus dari kado mahal.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Standard & Poor`s melakukan afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BB+/ stable outlook. Dalam siaran persnya dijelaskan, bahwa kondisi fiskal dan struktur utang yang sehat serta prospek pertumbuhan yang cukup kuat merupakan faktor kunci yang mendukung afirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia.

Di sisi lain, kondisi kelembagaan yang relatif lemah, produk domestik bruto (PDB) per kapita yang rendah dan kerentanan eksternal merupakan faktor-faktor yang menjadi risiko bagi Sovereign Credit Rating Indonesia.

Standard & Poor`s juga berkeyakinan, kebijakan ekonomi Indonesia yang berkesinambungan akan tetap terjaga pasca pemilihan presiden pada bulan Juli 2014.

Atas peringkat tersebut, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menyatakan, bahwa afirmasi peringkat dari Standard & Poor’s merupakan pengakuan atas komitmen Indonesia dalam menempatkan stabilitas sebagai prioritas di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian.

Menurut Agus, terjaganya fundamental makroekonomi dan respon kebijakan otoritas perekonomian telah menjadi perhatian Standard & Poor’s.

Pada tahun lalu Bank Indonesia telah melakukan respon kebijakan melalui bauran kebijakan yang terdiri dari kebijakan kenaikan suku bunga, kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel dan sesuai dengan faktor fundamentalnya, pendalaman pasar keuangan, kebijakan makro prudensial, koordinasi kebijakan dengan Pemerintah termasuk kerjasama dengan bank sentral lainnya, dan penguatan strategi komunikasi.

"Ke depan, Bank Indonesia akan tetap menjaga komitmen dalam mengawal perekonomian dan sistem keuangan dengan tetap mengadopsi kebijakan yang konsisten, upaya pendalaman pasar keuangan dan terus melakukan penguatan strategi komunikasi," ujar Agus melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN pada Senin (28/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×