Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mulai melaksanakan ekspor komoditas beras ke Arab Saudi. Ekspor tersebut dilakukan mengingat produksi beras Indonesia yang diakui melebihi konsumsi. Meski begitu, kegiatan ekspor beras itu harus terus menghitung pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
"Kalau memang dihitung betul beras kita berlebih dan mampu kita ekspor ya ekspor saja, tapi sekali lagi dikalkulasi dihitung bahwa benar-benar stok yang ada itu benar-benar cukup untuk kebutuhan dalam negeri dulu," ujar Presiden Joko Widodo saat melepas ekspor komoditas pertanian secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (14/8).
Selain beras, ekspor komoditas pertanian juga meliputi berbagai komoditas lainnya. Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Jokowi meminta setiap daerah untuk menggali potensi komoditas pertanian.
Dari 514 Kabupaten/Kota, baru sebanyak 293 Kabupaten/Kota yang memiliki sentra komoditas pertanian unggulan ekspor. Komoditas tersebut antara lain adalah kelapa sawit, karet, dan kopi.
Baca Juga: Jokowi berpesan kepada Pramuka harus bahu-membahu hadapi pandemi
Jokowi menyebut terdapat sejumlah komoditas lain yang dapat dikembangkan. Bekas Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan porang, sarang burung walet, minyak atsiri, hingga tanaman hias.
"Kalau betul-betul kita beri perhatian jadi baik untuk kita ekspor," terang Jokowi.
Pada pelepasan ekspor komoditas pertanian itu dilakukan di 17 lokasi. Antara lain adalah Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Dwikora, Pelabuhan Pelindo 1, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Tanjung Emas.
Selain itu ekspor juga dilakukan di Balikpapan, Bandar Lampung, Padang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Palembang, Jambi, Tanjung Balai, dan Manado. Total ekspor komoditas pertanian itu mencapai Rp 7,29 triliun.
Selanjutnya: Bonus dan hadiah Greysia Polii dan Apriyani Rahayu makin deras
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News