kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indonesia genjot perdagangan dengan Denmark


Selasa, 05 Maret 2013 / 15:35 WIB
Indonesia genjot perdagangan dengan Denmark
ILUSTRASI. Hijau, harga saham AGRO & BRIS menguat pada sesi pertama bursa Senin (18/10). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Hubungan dagang Indonesia dengan Denmark terus berkembang. Tahun lalu, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 426,4 juta. Angka ini meningkat dibandingkan 2010 yang sebesar US$ 348,6 juta.

Pemerintah berharap, tahun ini, perdagangan Indonesia - Denmark meningkat dua kali dari pencapaian tahun 2011. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyebut, perdagangan Indonesia dan Denmark mengalami surplus sebesar US$ 72.9 juta.

Selama ini, komoditas eskpor Indonesia ke Denmark didominasi produk alas kaki, minyak kelapa sawit, hasil hutan, produk hutan, tembakau, dan produk besi atau baja. Sedangkan impor dari negara Skandinavia tersebut mencakup produk farmasi, barang kimia, peralatan mesin, peralatan listrik, daging, produk susu dan ikan.

Selain sektor perdagangan, Pemerintah Indonesia dan Denmark juga sepakat mempererat hubungan kerjasama invetasi.Kesepakatan itu dihasilkan dalam pertemuan antara Hatta dengan Menteri perdagangan dan Investasi Denmark, Pia Olsen Dyhr di Jakarta, Selasa (5/3).

Pia bilang, beberapa perusahaan Denmark sudah menyatakan ketertarikannya untuk masuk ketiga sektor investasi yang ditawarkan dalam program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Tiga item tersebut adalah pelabuhan, trans java koridor dan juga bandara. Karena perusahaan kami memiliki keahlian di bidang itu dan juga dapat membawa elemen green technology," jelasnya.

Terlebih permasalahan Indonesia saat ini masih berkutat di infrastruktur. Karena itu, Denmark menawarkan pembangunan infrastruktur yang juga memiliki efisiensi energi. Namun kedua pejabat negara ini masih enggan menyebut proyek apa saja yang tengah dibidiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×