Reporter: Hans Henricus |
JAKARTA. Indonesia kembali menggandeng European Aeronatic Defense and Space Company (EADS) dalam kerjasama alutsista. Perusahaan patungan Perancis, Jerman, Spanyol dan Italia itu bakal membantu PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam proyek pembuatan helikopter pengangkut dan pesawat CN 212.
EADS menawarkan dua bentuk uluran tangan dalam proyek yang rencananya akan bergulir Januari 2010 nanti.
Pertama, EADS akan mengirimkan fasilitas produksi dan memberikan lisensi kepada PT DI. Kedua, EADS menyiapkan dana sebesar US$ 400 juta yang berasal dari Banque Nationale de Paris and Paribas (BNP Paribas).
"Sekarang mereka mulai jemput bola untuk memberikan fasilitas," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono di kantor Presiden, Rabu (22/4).
Juwono mengatakan saat ini Indonesia memang butuh troops carrier berupa pesawat pengangkut pasukan dan helikopter untuk keperluan menggeser pasukan dan tanggap darurat.
Selain untuk kebutuhan sendiri, menurut Juwono pesawat angkut CN 212 dan helikopter angkut hasil produksi PT DI itu juga akan dipasarkan ke negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur. Khusus untuk pemasaran di Asia Timur, Indonesia akan mengajak Korea Selatan untuk terlibat. "Korea Selatan sejak lama tertarik dengan pesawat CN 212 dan CN 235," tutur Juwono.
Sementara itu mengenai pembiayaan proyek tersebut, Menhan mengatakan untuk saat ini mengandalkan tawaran dari EADS itu. Sebab, pinjaman bank dalam negeri dikenakan bunga tinggi.
Menhan mengaku sebelumnya pernah mengajukan pinjaman untuk membiayai proyek tersebut kepada Mandiri dan BNI sebesar US$ 500 juta. Namun, kandas karena kedua Bank BUMN itu meminta bunga di atas 12%. "Kita keberatan, maunya dibawah 7%," kata Menhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News