Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah Indonesia siap mengajukan pembiayaan kepada Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Lembaga pembiayaan yang akan beroperasi resmi pada 18 Januari 2016 mendatang, akan menjadi salah satu lembaga pembiayaan yang diandalkan Indonesia.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan mengajukan enam proyek untuk dibiayai AIIB untuk periode 2016-2017. Menurut Bambang, keenam proyek tersebut bernilai lebih dari US$ 2 miliar.
"Sifatnya ini melengkapi pendanaan yang telah ada di APBN ataupun di lembaga multilateral lain," kata Bambang saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (14/1).
Bambang masih enggan memperinci proyek-proyek yang akan diajukan tersebut. Namun, ia menyebut salah satu proyek yang akan diajukan yaitu proyek pembangunan transmisi listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Seperti diberitakan sebelumnya, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Andin Hadiyanto ditunjuk sebagai salah satu dari 12 jabatan Direktur Eksekutif AIIB.
Indonesia dapat menduduki jabatan tersebut karena merupakan pemegang saham terbesar, yaitu 3,36% dari seluruh total modal AIIB. Indonesia bergabung dalam satu konstituen yang membawahi lima negara kainnya, yaitu Kamboja, Laos, Myanmar, Maladewa, dan Sri Lanka.
Adapun posisi Direktur Eksekutif tersebut diduduki Indonesia selama enam periode, dimana satu periode terdiri dari dua tahun masa kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News