Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Boleh dibilang, Indonesia saat ini merupakan negara yang paling menarik untuk berinvestasi. Salah satu negara yang tertarik untuk berinvestasi di tanah air adalah India.
Hal tersebut ditandai dari diadakannya, Forum Infrastruktur India-Indonesia yang pertama di Jakarta, Senin (19/3). Bahkan dalam forum tersebut sudah ada beberapa proyek infrastruktur Indonesia yang diminati negeri Bollywood itu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, ada beberapa sektor infrastruktur yang diminati India yakni listrik, jalan, bandara, pelabuhan, dan tentunya teknologi. "Mereka (India) kan maju sekali di bidang teknologi," ungkapnya usai menghadiri forum tersebut di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, sudah ada beberapa investor dari India yang sudah meneken untuk ikut serta (konsesi) dalam proyek infrastruktur. "Ada perusahaan India yakni Adani yang akan mengelola pelabuhan di Cilegon dengan kapasitas 2 juta TEUs ," jelas dia.
Dalam proyek ini, Adani akan bekonsesi dengan perusahaan lokal asal Indonesia. Sayangnya, ia enggan mengatakan siapa perusahaan lokal yang dimaksud. "Pokoknya adalah, salah satu konglomerat juga," tambah Budi. Adapun diperkirakan investasi Adani untuk proyek ini tidak kurang dari 5 triliun.
Investasi ini pun disambut baik oleh Kemenhub. Semakin, kompetisi di bidang pelabuhan ini semakin menggeliat sehingga efisiensi dapat tercapai. Selain dari sektor pelabuhan, Budi juga mencatat ada beberapa perusahaan India yang tertarik sebagai operator bandara di beberapa daerah.
"Seperti JVK yang berminat di tiga tempat bandara besar seperti Kualanamu, Balikpapan dan Lombok. Sementara GMR lebih ke bandara yang medium seperti Raden Intan dan Labuan Bajo," sambungnya.
Ia pun menekankan, investasi bandara ini akan berbentuk kerja sama pemerintah dengan badan usaha (kpbu) atau konsesi. Yangmana, bentuk investasinya akan bermacam-macam mulai dari perluasan bangunan hingga teknologi bandara.
Namun sayangnya, dirinya belum menghitung berapa jumlah yang akan digelontorkan investor India untuk proyek bandara. Tapi ia menghitung, setidaknya diperlukan dana Rp 10 triliun - Rp 20 triliun untuk di setiap bandaranya.
Tak hanya itu, bahkan di sektor penerbangan juga India lewat Jet Airways menunjukkan keminatannya untuk menambah jadwal penerbangannya di Indonesia. "Untuk itu kami akan melakukan pertemuan secara intensif untuk membahas dari setiap-setiap proyek apalagi rencananya Perdana Menteri India akan berkunjung ke sini," tukas Budi.
Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep K Rawat mengakui, sektor pelabuhan da bandara merupakan sektor andalan dari negeranya. "Kami memiliki perusahaan yang sangat baik di bidang bandara, apalagi salah satu perusahaan kami juga sudah bekerjsama dengan Angkasa Pura di Denpasar dan saat ini bandara disana terlihat sangat sukses," tegas dia.
Sehingga tidak salah, jika pihaknya menawarkan investasi di bidang sudah berpengalaman dan bisa saling mendatangkan keuntungan untuk kedua negara. Ia pun melihat, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat baik dan peringkat kemudahan berinvestasi yang terus meningkat.
Begitu juga dengan kemudahan yang ditawarkan mulai dari pajak semakin menjadi magnet investor India ke tanah air. Ekonom dari Bank BCA David Sumual mengatakan, investasi di India di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar.
Apalagi selama ini, India juga sedang melakukan percepatan infrastruktur sehingga dapat bertukar pengalaman. Belum lagi, menurut David, jika dilihat India merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik. Sekadar tahu, India berkontribusi setidaknya 8,6% dari ekonomi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
