Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bertambahnya jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang. Angka tersebut naik 1,63 juta orang terhadap September 2019 dengan jumlah 24,79 juta orang dan juga naik 1,28 juta orang bila secara tahunan (yoy) terhadap Maret 2019 yang berjumlah 25,14 juta orang.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad mengatakan, ada beberapa faktor pendorong meningkatnya angka kemiskinan per Maret 2020 diantaranya yakni akibat pandemi Covid-19 yang sangat berdampak ke sektor pariwisata dan transportasi sejak Februari 2020. Sehingga, kedua sektor ini sangat berpengaruh terhadap hilangnya pekerjaan atau PHK.
Baca Juga: Penduduk miskin meningkat, ekonom: Pemerintah harus sigap salurkan bantuan
“Sehingga otomatis kedua sektor ini sangat berpengaruh juga ke pendapatan mereka, akibat dampak Covid-19 banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan sehingga mereka jatuh miskin,” jelas Tauhid saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/7).
Faktor lainnya juga disebabkan karena adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar terutama di Jakarta yang membuat aktifitas ekonomi menjadi terhambat. Sehingga, ada perubahan pola prilaku dan konsumsi penduduk.
“Seperti UMKM juga begitu adanya Covid-19 mereka langsung yang paling terdampak sebab mereka tidak punya pekerjaan lagi, sehingga kategori penduduk miskin semakin bertambah,” tambahnya.
Ia juga proyeksikan, jumlah penduduk miskin di Indonesia akan semakin dalam alias meningkat lebih banyak di tahun ini pada triwulan II sebab kebijakan PSBB masih diperketat.
Baca Juga: Pertambahan penduduk miskin Jakarta yang tertinggi di Indonesia per Maret
Proyeksinya, hingga akhir tahun 2020, jumlah penduduk miskin akan bertambah lebih dari 5 juta orang dalam artian bisa mencapai 30 juta sampai 31 juta orang miskin hingga akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
