kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Indef prediksi inflasi September lebih tinggi, ini sebabnya


Minggu, 30 September 2018 / 12:46 WIB
Indef prediksi inflasi September lebih tinggi, ini sebabnya
ILUSTRASI. Bhima Yudhistira Adhinegara indef


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksikan, inflasi bulan September 2018 berada di kisaran angka 0,20% (mtm).

Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi di periode yang sama tahun 2017 di level 0,13%. Ia memperkirakan, faktor utama pendorong inflasi adalah inflasi dari kegiatan impor pada komponen nonpangan.

Sementara itu, efek pelemahan rupiah pada harga pangan masih belum terlihat signifikan, hal itu karena stok pangan masih menggunakan stok dua sampai tiga bulan sebelumnya.

"Efek pelemahan kurs rupiah ke harga pangan diprediksi mulai terlihat di bulan Oktober sampai Desember 2018, ketika pedagang sudah menyesuaikan harga baru," ujar Bhima. Jumat (28/9).

Faktor lainnya adalah faktor musiman, di mana pada bulan September, terjadi inflasi pendidikan, rekreasi, dan olaharaga yang dinilai akan cukup meningkat tinggi. Efek tahun ajaran baru di sekolah masih akan berimbas ke inflasi hingga pada bulan September 2018.

Serta, yang perlu diwaspadai untuk ke depannya adalah kenaikan harga minyak dunia akan menekan harga BBM, ada kemungkinan BBM jenis nonsubsidi kembali dinaikkan.

"Inflasi administered price juga beresiko meningkat," ujarnya. Sampai akhir 2018, Bhima memperkirakan inflasi akhir tahun sebesar 3,6% sampai dengan 3,7%. Di tahun 2019, inflasi diprediksi akan berada di angka 4,2% karena tekanan dari volatile food dan administered prices yang semakin berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×