Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam memperkirakan, inflasi bulan September 2018 masih akan cukup rendah, berada di kisaran angka 0,05% sampai dengan 0,10%.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode yang sama tahun lalu inflasi berada di angka 0,13%. Artinya, inflasi pada bulan September tahun ini masih akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Inflasi pada bulan September ini, saya kira masih akan cukup rendah sepeti periode Agustus di kisaran 0,05% sampai dengan 0,10%," ujar Piter, Jumat (28/9).
Ia juga memperkirakan, faktor pendorong utama dari Inflasi bulan September, dikarenakan oleh faktor pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini.
Kendati demikian, Piter meyakini, administered price dan volatile food tidak akan mengalami lonjakan di tahun politik. Dikarenakan pemerintah telah menjanjikan tidak akan menaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang merupakan komponen utama dari administered price.
Pemerintah juga akan gencar melakukan impor beras untuk menjaga ketersediaan pangan ke depannya, sehingga volatile foods akan tetap terjaga. Sementara itu, proyeksi inflasi sampai akhir tahun nanti diperkirakan masih akan tetap terjaga sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah.
"Untuk sampai akhir tahun nanti, saya perkirakan di kisaran 3,5%. Dan yang perlu kita waspadai saat ini adalah pelemahan rupiah yang masih terus terjadi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News