kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Impor naik, Rupiah akan ada di kisaran Rp 12.500


Minggu, 01 Februari 2015 / 10:41 WIB
Impor naik, Rupiah akan ada di kisaran Rp 12.500
Promo HokBen Terbaru 14-18 Agustus 2023, Promo Merdeka HUT RI ke-78 dengan Harga Lebih Murah.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Agustinus Prasetyantoko menilai kinerja neraca dagang pada tahun ini memang ada potensi membaik, terutama impor migas. Namun pada sisi impor non migas akan membengkak karena kebijakan pemerintah yang menggenjot infrastruktur.

Sedangkan pada sisi ekspor belum bisa diharapkan karena ekonomi global masih lemah. Alhasil pada tahun ini kinerja neraca dagang dan defisit transaksi berjalan secara keseluruhan masih sulit untuk bergerak dari level 3% dari PDB.

Imbasnya, nilai tukar rupiah sulit menguat dan fundamentalnya berada pada level Rp 12.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Untuk bulan Desember 2014 sendiri, neraca dagang hanya surplus sekitar US$ 100 juta.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih melihat neraca dagang Desember 2014 hanya surplus US$ 29,2 juta. Surplus tipis itu diakibatkan impor yang turun hingga 13% dibanding Desember tahun 2013 lalu yang sebesar US$ 15,46 miliar.

Untuk tahun ini, Lana menilai neraca dagang sulit untuk surplus. Adanya impor belanja modal yang besar akan menyebabkan impor membengkak sehingga neraca transaksi berjalan pada tahun ini masih pada rentang 3%-3,3% dari PDB. Dampaknya terhadap fundamental rupiah, ia memperkirakan rata-rata rupiah bisa sebesar Rp 12.500 per dollar AS.

Namun pada pertengahan tahun ini, apabila ada peningkatan peringkat utang dari lembaga rating Standard & Poor (S&P) maka rupiah bisa menguat ke level Rp 12.300. "Karena itu bisa membuat inflow dari pasar modal meskipun Amerika cenderung menguat," paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×