kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.870   69,00   0,43%
  • IDX 7.156   -5,49   -0,08%
  • KOMPAS100 1.095   0,54   0,05%
  • LQ45 869   -2,29   -0,26%
  • ISSI 217   0,80   0,37%
  • IDX30 445   -1,77   -0,40%
  • IDXHIDIV20 536   -3,79   -0,70%
  • IDX80 126   0,11   0,09%
  • IDXV30 134   -1,20   -0,88%
  • IDXQ30 148   -1,05   -0,71%

Imbas pandemi corona, Kemenaker merevisi target pembangunan BLK


Selasa, 04 Agustus 2020 / 14:47 WIB
Imbas pandemi corona, Kemenaker merevisi target pembangunan BLK
ILUSTRASI. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbas pandemi corona (Covid-19) membuat Kementerian Ketenagakerjaan merevisi target pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, pemerintah melakukan realokasi dan refocusing anggaran. Hal ini untuk menangani wabah corona (Covid-19) dan penanganan dampak Covid-19.

“Tahun ini, kita akan bangun 2000 BLK komunitas tapi karena Covid-19 mau tidak mau konsentrasi pembangunan kita terkoreksi. BLK komunitas sempat berjalan dengan pengurangan kapasitas yang semula dialokasikan 2.000 menjadi 1.000 (BLK komunitas),” kata Ida seperti dalam live streaming Youtube Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (4/8).

Baca Juga: Menaker minta disnaker bersinergi dalam pembahasan RUU Cipta Kerja

Ida mengatakan, kementeriannya akan memasifkan pembangunan BLK tidak hanya di tingkat provinsi maupun di tiingkat kabupaten. Juga akan membangun BLK yang mendekat pada komunitas atau masyarakat di pedesaan.

Ida menyebutkan, saat ini penyebaran letak BLK masih berada di 15 provinsi. Ia berharap pada 2024, semua provinsi memiliki BLK untuk pengembangan kompetensi masyarakat di setiap wilayah.

Lebih lanjut, Ida mengajak BLK pemerintah provinsi, BLK pemerintah kabupaten/kota dan BLK lainnya untuk membangun kerjasama dengan industri di masing-masing daerahnya. Hal ini terkait dengan pengembangan kompetensi dan penyerapan tenaga kerja.

Ida juga mengajak semua pihak agar bonus demografi Indonesia pada 2030 dapat menguntungkan. Salah satunya dengan memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Asalkan kita sungguh-sungguh mempersiapkannya dan mau melakukan akselerasi saya yakin bonus demografi kita dapatkan,” kata Ida.

Baca Juga: Bayang-bayang resesi ekonomi menghantui Indonesia pada kuartal III 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×