Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Menteri BUMN, Mustafa Abubakar menegaskan akan lebih berhati-hati mengangkat dan menempatkan seseorang menjabat selaku Direksi di salah satu perusahaan pelat merah. Ini sehubungan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk (ELSA) yang tidak lain anak perusahaan PT Pertamina itu.
"Apalagi karena ada kasus seperti ini lebih memberikan perhatian pada hal-hal yang selama ini menjadi acuan memilih direksi," katanya, Selasa (26/4).
Lanjut Mustafa, sejauh ini ada beberapa faktor yang menjadi acuan untuk menunjuk seseorang layak menempati jajaran direksi BUMN. Sebut saja faktor integritas, kapasitas, kapabilitas, dan track record. "Selama ini faktor integritas sangat penting. Serta mendengar kiri kanan penilaian seseorang terhadap CEO (Chief Executive Officer) ini," katanya.
Terkait kasus pembobolan dana Elnusa mencapai Rp111 miliar di Bank Mega. Mustafa mengaku sudah meminta keterangan langsung kepada Dirut Pertamina, Karen Agustiawan. Tak hanya itu, juga telah memerintahkan salah satu Deputinya serta Dirut Pertamina untuk memfokuskan perhatiannya terlebih dulu pada kasus ini.
Sebut saja dengan menindaklanjuti baik secara administratif atau pun secara proses hukum. "Kalau memang harus dibebaskan, dibebastugaskan dulu Direktur Keuangan supaya pemeriksaannya lebih independen dan objektif. Nanti kita ingin tahu duduk soal dan duduk permasalahannya di mana," jelasnya.
Mustafa berharap kasus ini dapat cepat selesai. Terlebih menyangkut dana yang terbilang tidak kecil. Mantan Kepala Bulog ini juga mengharapkan kasus ini tidak berujung pada kerugian BUMN. "Apalagi jika itu tersangkut kerugian BUMN kita tapi mudah-mudahan ini bukan kerugian BUMN. Mudah-mudahan ini hanya kenakalan mafia perbankan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News