kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Imbal hasil SBN bakal meningkat di semester II-2019


Kamis, 09 Januari 2020 / 21:18 WIB
Imbal hasil SBN bakal meningkat di semester II-2019
ILUSTRASI. Pemerintah mencatat, terjadi penurunan yield pada surat berharga negara (SBN) di tahun 2019 lalu.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi domestik diselimuti sentimen yang cukup positif sepanjang tahun 2019 lalu. Pemerintah mencatat, terjadi penurunan yield pada surat berharga negara (SBN) berdenominasi rupiah maupun valas sehingga mengurangi pertumbuhan beban pembayaran bunga utang pemerintah tahun lalu.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memproyeksikan, posisi yield obligasi pemerintah dalam jangka pendek masih akan relatif rendah seiring dengan kondisi yield US Treasury dan indeks dollar yang juga masih lemah.

Baca Juga: Awal Januari 2020, dana perbankan di SBN mencapai Rp 738,43 triliun

“Setidaknya sampai dengan kuartal I-2020 yield masih akan turun. Apalagi The Fed juga tengah melakukan pembelian US Trasury di pasar sekunder secara permanen hingga tengah tahun ini sehingga capital inflow akan terjadi ke negara-negara emerging markets, termasuk Indonesia,” tutur Mikail kepada Kontan.co.id, Kamis (9/1). 

Selain itu, di dalam negeri inflasi juga relatif rendah sehingga potensi kenaikan yield di awal tahun terbilang kecil.

Kendati demikian, Mikail mengatakan, pemerintah mesti mengantisipasi potensi kenaikan yield pada semester II-2019. Sebab ketidakpastian sentimen dari perang dagang AS-China masih tinggi. Tambah lagi, perang militer antara AS dan Iran berpotensi terus berlanjut dan mengerek harga minyak dunia sehingga berdampak pada kenaikan yield obligasi.

“Faktor negatif akan lebih dominan di akhir tahun sehingga secara full-year yield tahun ini akan naik meski tidak terlalu tinggi,” lanjutnya.

Baca Juga: Global bond perdana di 2020 terbit, simak profil imbal hasilnya

Mikail memproyeksikan, posisi yield di paruh kedua tahun ini berkisar di level 7,5%, lebih tinggi dari kisaran yield awal tahun ini yaitu 7,05%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×