Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramah lingkungan menjadi isu global. Maka, Ibu Kota Nusantara (IKN) menargetkan menjadi kota nol emisi karbon pada 2030. Badan Otorita IKN akan memasukkan target tersebut dalam komitmen pengurangan emisi lokal atau local determined comitment atau LDC) milik IKN.
Kepala Badan Otorita IKN, Bambang Susantono berniat meluncurkan LDC tersebut di Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP 28 di Dubai, Uni Emirat Arab akhir tahun ini. Isi LDC tersebut adalah peta jalan dan cetak biru IKN terkait target-target pengurangan emisi dalam melawan perubahan iklim
"Kami akan menjadi yang pertama di Indonesia, dan salah satu ibu kota pertama di dunia yang meluncurkan LDC, karena sulit punya komitmen terkait perubahan iklim," kata Bambang, dalam keterangannya, Selasa (26/9).
Baca Juga: Jalan Menjadi Bursa Karbon Terbesar
Ia mencatat, sebagian pakar menilai target tersebut lebih rendah dari yang seharusnya. Bambang mengutip World Research Institute yang menilai IKN dapat menjadi kota minus karbon pada 2030. Mengingat, 65% dari kawasan IKN merupakan hutan tropis. Dengan demikian, IKN seharusnya dapat menyedot lebih banyak karbon yang dihasilka. Untuk mencapai target tersebut, IKN memiliki fasilitas pembibitan pohon di dekat IKN.
Menurut dia, kapasitas produksi bibit pohon di fasilitas tersebut mencapai 15 juta pohon per tahun. Total lahan kawasan IKN mencapai sekitar 250.000 hektare. Artinya, kawasan hutan tropis di IKN adalah sekitar 150.000 hektare.
Bambang juga berencana menerbitkan obligasi iklim, sekitar tahun 2027. Saat ini Bambang telah membentuk komite Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau ESG di IKN. Bambang mengatakan salah satu syarat penerbitan obligasi ikim dengan menaati prinsip-prinsip ESG. Beberapa jenis obligasi iklim di antaranya Obligasi Hijau maupun Obligasi Biru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News