kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

HIPMI desak pemerintah membatalkan pembelian 313 unit Airbus dari Prancis


Rabu, 18 Desember 2019 / 14:30 WIB
HIPMI desak pemerintah membatalkan pembelian 313 unit Airbus dari Prancis
ILUSTRASI. Pesawat terbaru Garuda Indonesia A330-900 Neo saat peluncuran di hanggar 2 GMF Aero Asia, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/11/2019).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia sudah melayangkan gugatan terhadap Uni Eropa (UE) ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II dan Delegated Regulation yang dikeluarkan UE pada pekan ini.

Meski sudah membawa masalah ini ke UE, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai langkah tersebut belum efektif. Karena itu, Hipmi mendesak pemerintah agar pembelian 313 pesawat komersil Airbus yang sudah dipesan kepada Prancis dibatalkan.

“Kita usul gertak saja dengan menghentikan pesanan sebanyak 313 Airbus yang kita pesan ke Prancis,” ujar Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H. Maming dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (18/12).

Menurut Mardani, dari pesanan pesawat Airbus yang sebanyak 313 unit, pesanan Citilink sebanyak 25 unit, Garuda 58 unit, dan  Lion Air sebanyak 230 unit.

Mardani berpendapat, Indonesia telah memesan banyak pesawat Airbus, tetapi Prancis tak berbuat sesuatu untuk menyelesaikan masalah diskriminasi CPO di Eropa. Padahal, menurutnya Prancis berpengaruh besar di parlemen Eropa mengingat Prancis memiliki kursi terbanyak.

Dia juga mengatakan , kontribusi pembelian pesawat Indonesia sangat besar dibandingkan ekspor sawit Indonesia ke Eropa. Diperkirakan pembelian pesawat ke Airbus mencapai US$ 42,8 miliar atau sebesar Rp 599 triliun. 

“Tidak sebanding dengan kontribusi devisa kita ke dia. Meskipun itu realisasinya bertahap,” ujar Mardani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×