Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menargetkan, di 2020 akan terdapat 144 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang rampung.
Angka tersebutĀ merupakan gabungan atas 114 proyek dari 223 PSN dan 3 program yang ditetapkan melalui Perpres No 56/2018 serta 30 proyek yang sudah selesai di 2016 dan 2017.
Baca Juga: Sebanyak 30 Proyek Strategis Nasional rampung tahun ini, apa saja?
Daftar PSN pertama kali ditetapkan melalui Perpres 3/2016 meliputi 225 proyek dan 1 program, lalu diubah pada 2017 melalui Perpres 58/2017 meliputi 245 proyek dan 2 program. Di 2016, terdapat 20 proyek yang selesai dan di 2017 terdapat 10 proyek yang selesai.
Di 2018, Daftar PSN ini kembali direvisi melalui Perpres 56/2018, sehingga PSN tersebut meliputi 223 proyek dan 3 program. Sejak 2016-2019, terdapat 92 proyek yang sudah dirampungkan, artinya pada 2020 KPPIP memproyeksi akan ada 52 proyek yang selesai di 2020.
Tak hanya menyelesaikan puluhan proyek di 2020, tahun mendatang pun ditargetkan terdapat 30 proyek dan 3 program yang dalam tahap konstruksi dan mulai beroperasi, 59 proyek dalam tahap konstruksi, 6 proyek dalam tahap transaksi serta 14 proyek dalam tahap persiapan.
Baca Juga: LMAN Sebagai Katalis Pembebasan Lahan Tol Kunciran-Serpong
Ketua KPPIP Wahyu Utomo mengakui, pembangunan infrastruktur tak bisa dilakukan secara instan. Namun, membutuhkan waktu yang relatif lama. Namun, dia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mempercepat berbagai proses.
"Kita percepat proses penyelesaian masalah yang sering menghambat dan mendorong agar kementerian/lembaga bisa menyelesaikan proyek yang memerlukan proses lebih panjang dalam tahap penyiapan," ujar Wahyu, Jumat (27/12).
Lebih lanjut, Wahyu mengakui terdapat beberapa tantangan yang dihadapi berkaitan dengan penyediaan proyek strategis nasional. Pertama, adanya penanggulangan tumpang tindih regulasi. Kedua, peningkatan kualitas dokumen penyiapan proyek.
Baca Juga: Selesaikan 83 proyek, KPPIP: Belum ada tambahan proyek strategis nasional
Ketiga, perluasan akses pembiayaan infrastruktur. "Karena Presiden mengatakan jangan bergantung pada BUMN, maka mau tidak mau, kita haru mendorong agar swasta terlibat," ujar Wahyu.
Tantangan keempat, adalah peningkatan tingkat kemudahan berusaha. Menurut Wahyu, aspek kepastian dan proses perizinan yang mudah harus didorong untuk meningkatkan kontribusi swasta, baik lokal maupunĀ asing, dalam pembangunan proyek-proyek PSN.
Kelima, penguatan kualitas sumber daya manusia dan terakhir adalah pengintegrasian perencanaan pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News