kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

Hingga akhir Oktober, sisa anggaran belanja daerah masih Rp 402 triliun


Kamis, 03 Desember 2020 / 18:28 WIB
Hingga akhir Oktober, sisa anggaran belanja daerah masih Rp 402 triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan, hingga 31 Oktober 2021 pemerintah daerah baru membelanjakan anggaran sebesar Rp 678,41 triliun atau baru sekitar 62,77% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 1.080,7 triliun. 

Dalam paparan APBN KiTa edisi November 2020, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan belanja daerah yang belum terserap masih tersisa banyak mendekati akhir tahun ini. 

“Secara persentase, realisasi total belanja sampai Oktober 2020 mencapai 62,77%. Ini sedikit lebih baik dibanding aoktober 2019 yang hanya 61,46%. Namun secara nominal turun Rp 84,9 triliun,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, Kamis (3/12). 

Sri Mulyani mengatakan, anggaran yang belum dibelanjakan daerah sebesar Rp 401,59 triliun pada kuartal IV-2020. Sehingga Menkeu berharap dengan angka yang cukup signifikan tersebut, daerah diharapkan bisa mengoptimalkan belanja tersebut. 

Baca Juga: Sri Mulyani ingatkan bayar pajak kewajiban konstitusi seluruh masyarakat Indonesia

“Angka lebih dari Rp 400 triliun adalah angka yang cukup signifikan dan kita harap meskipun sebagian daerah mengalami pilkada tetap bisa membelanjakan sisa jumlah tersebut sampai dengan akhir tahun 2020. Karena ini akan sangat mendorong perekonomian,” harap Sri Mulyani. 

Adapun, jika dilihat dari dukungan belanja daerah untuk penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020, Menkeu menyebutkan realisasi di bulan Oktober 2020 telah mengalami kenaikan. Misalnya saja di sektor kesehatan yang dialokasikan sebesar Rp 30,4 triliun sudah terealisasi sebesar Rp 14,9 triliun dari bulan September 2020 yang hanya Rp 13,4 triliun. 

“Ini realisasinya juga masih sangat kecil dari alokasi yang sebesar Rp 30,4 triliun. Jadi kita harapkan di bulan November dan Desember bisa terjadi akselerasi,” ujarnya. 

Kemudian realisasi jaring pengaman sosial dialokasikan sebesar Rp 22,8 triliun sudah terealisasi hingga Rp 12,9 triliun pada Oktober 2020. Sebelumnya realisasi di September hanya Rp 11,7 triliun. Begitu juga untuk dukungan ekonomi daerah yang dialokasikan sebesar Rp 19,2 triliun sudah terealisasi hingga Rp 2,7 triliun di Oktober 2020. 

Selanjutnya: Ini yang akan menjadi fokus utama penggunaan APBN tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×