kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga 18 November 2020, realisasi penerimaan PEN baru mencapai 58,8% dari pagu


Senin, 23 November 2020 / 22:40 WIB
Hingga 18 November 2020, realisasi penerimaan PEN baru mencapai 58,8% dari pagu


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 18 November 2020 sebesar Rp 408,61 triliun. Angka tersebut baru mencapai 58,8% dari pagu sejumlah Rp 695,2 triliun. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi program PEN mencatat tren penyerapan positif sejak semester I-2020, dan pada awal kuartal IV-2020 ini menunjukkan akselerasi pencairan pada semua klaster. 

Menkeu menyampaikan beberapa program sudah terserap hampir 100% seperti stimulus perlindungan sosial yang mencapai Rp 193,07 triliun setara 82,3% terhadap total anggaran Rp 234,33 triliun. Menkeu mengatakan pemerintah akan terus berupaya menyalurkan anggaran perlindungan sosial untuk menjaga ekonomi masyarakat kelas menengah dan bawah.

Baca Juga: Sri Mulyani sebut pendapatan negara masih melandai akibat dampak PSBB lanjutan

Sementara itu untuk program kesehatan realisasinya mencapai Rp 37,31 triliun setara 38,3% dari total anggaran senilai Rp 97,26 triliun. Kemudian, dukungan sektoral, K/L, dan pemda realisasinya mencapai Rp 35,33 triliun atau sama dengan 53,55% dari pagu sejumlah Rp 65,97 triliun.

Lalu, pembiayaan korporasi baru Rp 2 triliun atau setara 3,2% dari total anggaran senilai Rp 65,97 triliun. Selanjutnya, insentif perpajakan sebesar Rp 44,3 triliun sama dengan 36,7% dari pagu Rp 120,6 triliun. Terakhir, dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yakni Rp 96,61 triliun, setara 84,12% dari total anggaran Rp 114,81 triliun.

“Pemerintah terus memastikan agar program PEN tetap relevan dan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat sesuai kondisi ekonomi terkini,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi APBN Laporan Periode Realisasi Oktober, Senin (23/11). 

Selanjutnya: Sri Mulyani: Penerimaan pajak terkontraksi salah satunya akibat insentif pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×