kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hindari Shock Daya Beli, Pemerintah Batal Kerek Harga BBM dan Tarif Listrik


Selasa, 22 Maret 2022 / 13:57 WIB
Hindari Shock Daya Beli, Pemerintah Batal Kerek Harga BBM dan Tarif Listrik
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah masih akan mempertahankan tarif bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan juga tarif listrik.

Dia menjelaskan, alasan pemerintah belum menaikkan tarif listrik dan BBM Pertalite, karena untuk menghindari terjadinya market shock. Hal tersebut sekaligus mempertimbangkan daya beli masyarakat. Pemerintah juga khawatir jika terjadi kenaikan akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Kalau kita shock dari adanya kenaikan bahan baku, lalu teruskan ke rakyat, dengan harga-harga yang juga langsung tinggi maka langsung jeblok juga konsumsinya. Makannya sampai hari ini listrik ga naik, ” tutur Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (22/3).

Sri Mulyani pun tak menampik, kondisi ekonomi dunia saat ini terus menerus dihadapkan dengan tantangan-tantangan.

Baca Juga: Sri Mulyani: Inflasi Naik, Investasi dan Pemulihan Ekonomi Bisa Terganggu

Meski pandemi Covid-19 sudah cukup terkendali, namun kemudian Kembali muncul masalah baru yaitu, konflik Rusia dan Ukraina yang akhirnya juga berdampak pada kenaikan harga-harga komoditas, seperti batu bara, nikel, minyak hingga gas bumi.

“Kenaikan harga komoditas sebetulnya sudah mulai muncul karena pemulihan ekonomi mengalami disrupsi dari sisi suplai-nya. Jadi ini, kayak kena badai semua dan pada saat ekonomi sedang tertatih-tatih dari pandemi sehingga belum kuat untuk bangkit,” jelasnya.

Melonjaknya harga komoditas tersebut juga, turut menjadi pertimbangan Pemerintah yang masih mempertahankan harga-harga, khususnya untuk listrik dan BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×