Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Perayaan Hari Raya Waisak tahun 2023 menjadi pertanyaan sejumlah pihak. Pasalnya, ada kalender yang menetapkan Hari Raya Waisak 2023 pada tanggal berbeda. Berikut penjelasan Kementerian Agama (Kemenag) tentang tanggal Hari Raya Waisak 2023.
Salah satu kalender menetapkan Hari Raya Waisak 2567 Buddhis Era (BE) jatuh pada tanggal 6 Mei 2023. Kalander lainnya menyatakan Hari Raya Waisak 2567 BE pada tanggal 4 Juni 2023.
Lalu, kapan tanggal yang benar Hari Raya Wisak 2567 BE?
Dilansir dari website resmi Kementerian Agama (Kemenag), Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menegaskan bahwa perayaan Waisak 2567 BE bertepatan dengan 4 Juni 2023, bukan 6 Mei di tahun yang sama.
Penegasan ini disampaikan Supriyadi menyusul masih adanya pertanyaan sejumlah pihak terkait kepastian tanggal peringatan Waisak 2567 BE. Ada yang beranggapan Waisak bertepatan 6 Mei 2023.
"Waisak 2567 BE bertepatan 4 Juni 2023. Ini juga sudah terakomodir dalam Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Menteri Tenaga Kerja," tegas Supriyadi di Jakarta, Sabtu (29/4/2023).
"Jadi masyarakat, utamanya umat Buddha, tidak perlu bingung lagi," sambungnya.
Baca Juga: Libur Lebaran Sudah Usai, Cek Lagi Daftar Libur Sekolah & Libur Nasional Tahun 2023
Menurut Supriyadi, peringatan detik Waisak hanya ada di Indonesia dengan menggunakan patokan astronomi universal. Warisan pendahulu umat Buddha ini menjadi sesuatu yang khas Indonesia, sekaligus melambangkan persatuan dan kesatuan umat Buddha Indonesia dari berbagai penggunaan kalender lunar (Tionghoa, Jawa, Bali) dan tradisi agama yang berbeda-beda.
"Pedoman yang dipergunakan dalam penetapan hari raya Tri Suci Waisak dan hari besar Buddhis lainnya di Indonesia adalah Purnama-Sidhi berdasarkan perhitungan Astronomi yang bersifat universal, ilmiah, dan modern," jelasnya.
Dalam penetapan hari besar Buddhis, lanjut Dirjen Bimas Buddha, pergantian hari dimulai pada pukul 12 penetapan tengah malam. Sehingga, upacara puja dapat dilaksanakan sesudah atau tepat pada detiknya.
Supriyadi merinci, bahwa satu tahun matahari berjumlah 365 hari. Sedangkan satu tahun lunar habya 355 hari. Sehingga, terdapat perbedaan 10 hari setiap tahunnya.
Pada tahun kabisat lunar, dalam satu tahun terdapat 13 purnama. Pada saat itu, terdapat bulan Waisak ganda. Maka, perhitungannya berpatokan pada kalender lunar/chandra Buddhis yang sudah menyesuaikan dengan perhitungan kalender matahari/solar-surya. Atau, perhitungan luni-solar yang setiap satu daur 19 tahun terdapat 7 tahun kabisat lunar dengan 7 bulan sisipan (ekstra, lun, adhikamasa). Adhikasuramasa dilakukan dengan metode pembagi 3.3.3.2.3.3.2. dalam kurun 19 tahun.
"Tahun 2023 Masehi adalah tahun kabisat lunar di mana terdapat bulan waisak ganda. Maka yang diambil adalah Purnama-Sidhi waisak kedua yang jatuh pada 4 Juni 2023 dengan detik waisak pukul 10.41.19 WIB," tandasnya.
Itulah penjelasan resmi Kemenag tentang tanggal resmi Hari Raya Waisak tahun 2023. Jangan ragu lagi ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News