Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) mulai mengaudit lembaga survei yang melakukan perhitungan cepat pemilihan presiden pada 9 Juli lalu. Proses audit dilakukan secara bergiliran.
Tahap pertama, Persepi akan mengaudit Lingkaran Survei Indonesia, Indikator Politik, SMRC, CSIS-Cyrus Network dan Populi Center. "Tadi pagi sudah selesai Cyrus-CSIS, lanjut SMRC dan Indikator," kata anggota Dewan Etik Persepsi, Hamdi Muluk melalui pesan singkat, Selasa (15/7).
Lalu, pada tahap kedua, Poltracking Indonesia, Jaringan Survei Indonesia dan Puskaptis mendapatkan giliran pada Rabu (16/7) besok. Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia itu menjelaskan beberapa poin yang menjadi audit lembaga survei menyangkut pelaksanaan survei dan metode yang dipakai.
Metode tersebut bisa meliputi penentuan sampel, misalnya penetapan desa/kelurahan serta penetapan tempat pemungutan suara yang menjadi objek. "Mulai dari persiapan sampai hari H," jelasnya.
Hamdi berjanji sesuai melakukan audit pihaknya bakal menggelar keterangan pers. "Nanti setelah magrib akan ada konferensi pers," jelasnya.
Asal tahu saja, polemik quick count muncul setelah ada hasil yang berbeda yang dilansir sejumlah lembaga survei. Lima lembaga survei memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam hitung cepat. Sementara dua lembaga memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yaitu JSI dan Puskaptis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News