Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
PANGKALPINANG. Selain inflasi yang tinggi, ternyata ada masalah ekonomi lain yang dihadapi Provinsi Bangka Belitung (Babel). Masalah itu adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Babel dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami perlambatan. Data terbaru pertumbuhan ekonomi Babel pada triwulan III 2014 tumbuh 4,58% atau lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01%.
Melambatnya pertumbuhan Babel terutama diakibatkan merosotnya harga timah sebagai komoditas ekspor utama. Dari Januari-November 2014, harga timah turun hingga 7,9% dan diprediksi akan terus turun pada tahun depan.
Untuk saat ini dan ke depannya, Mantan Menteri Keuangan ini menekanan Babel harus melakukan upaya diversifikasi. "Kita melihat sumber pertumbuhan dari pertanian, perdagangan, hotel dan restoran mulai berperan. Ini adalah diversifikasi yang baik dan harus ditingkatkan," ujar Agus di Pangkalpinang, Kamis (27/11).
Maka dari itu, sebagai langkah pemantauan pertumbuhan yang berkelanjutan dan mengendalikan inflasi, BI mendirikan kantor perwakilan wilayah (KPW) Propinsi Babel yang berlokasi di ibukota Pangkalpinang yang diresmikan pada hari ini (28/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News