Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga solar naik, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sudah tidak lagi memberikan bantuan subsidi untuk program biodiesel hingga bulan September 2022.
"Harga indeks pasar (HIP) solar bulan Juli - September 2022 ditetapkan Kementerian ESDM lebih tinggi dari HIP Biodiesel. Sehingga untuk penyaluran biodiesel periode tersebut tidak ada pembayaran selisih HIP oleh BPDPKS," terang Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal, Minggu (11/9).
Untuk diketahui, BPDPKS memiliki tugas untuk memberikan dukungan dalam bentuk pembayaran insentif biodiesel kepada perusahaan sawit yang memproduksi biodiesel. Ini dilakukan apabila harga biodiesel di atas harga solar, maka selisihnya ditutup oleh BPDPKS.
Baca Juga: BPDPKS Dukung Perpanjangan Pembebasan Tarif Pungutan Ekspor CPO
Biodiesel, merupakan bahan bakar nabati yang terdiri dari campuran senyawa metil ester dari rantai panjang asam lemak yang diperuntukkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel.
Indonesia menggunakan minyak sawit mentah sebagai bahan baku utama biodiesel. Minyak sawit dipilih karena budidayanya sudah mapan mengingat posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar nomor dua di dunia.
Baca Juga: GAPKI Konsisten Siapkan Pasokan CPO untuk Biodiesel
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menetapkan ada peningkatan volume alokasi biodiesel sebagai campuran B30 hingga akhir Desember 2022 tahun ini, yang semula sebesar 10.151.018 kiloliter (kL) menjadi 11.025.604 kL.
Kebijakan peningkatan alokasi biodiesel pada tahun 2022 ini diambil karena diproyeksikan akan ada peningkatan permintaan solar pada kuartal IV 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News