kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Harga minyak naik, Pemerintah tak akan kerek harga BBM


Sabtu, 03 Desember 2011 / 07:28 WIB
Harga minyak naik, Pemerintah tak akan kerek harga BBM
ILUSTRASI. Mengenal jenis-jenis sistem imunitas pada tubuh manusia. Soeren Stache/Pool via REUTERS


Reporter: Narita Indrastiti, Petrus Dabu, Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) mulai mendidih lagi. Hingga November lalu, rata-rata ICP tahun ini sudah menyundul US$ 112,94 per barel. Harga ini naik US$ 3,69 per barel, dari rata-rata ICP bulan Oktober sebesar US$ 109,25 per barel.

Kenaikan harga ICP itu jelas membebani anggaran. Apalagi, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011, pemerintah mematok target ICP cuma US$ 95 sebarel.

Bambang Brodjonegoro Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengatakan, asumsi harga minyak tahun ini akan meleset. Namun, ia yakin, sampai akhir tahun nanti rata-rata ICP hanya sekitar US$ 107,5 per barel.

Kenyakinan ini berbeda pandangan dengan Kurtibi. Pengamat perminyakan ini memprediksi harga minyak tidak akan turun sampai akhir tahun. Ketegangan di Timur Tengah dan musim dingin yang terjadi lebih awal di sejumlah negara mengakibatkan permintaan minyak dunia meningkat. Tak pelak, kondisi ini akan mengerek harga minyak.

Dalam hitungannya, rata-rata ICP tahun ini bakal mencapai US$ 115 per barel. Bahkan, tahun depan, ICP bisa sampai US$ 120 per barel.
Imbasnya, beban anggaran pun semakin berat karena dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) juga akan melonjak.

Apalagi, menurut hitungan pemerintah, setiap kenaikan ICP US$ 1 per barel dari asumsi APBN, defisit anggaran bertambah Rp 400 miliar. Beban dipastikan akan semakin berat bila kuota BBM bersubsidi jebol dari target sebesar 40 juta kiloliter tahun ini.

Tak ada pilihan, banyak pengamat menyarankan agar pemerintah segera menaikkan harga BBM bersubsidi agar anggaran tetap sehat. Apalagi, inflasi kini sedang rendah. "Pilihan paling masuk akal, ya menaikkan harga BBM bersubsidi," imbuh Pri Agung Rakhmanto, pengamat perminyakan lainnya.

Pilihan menaikan harga memang sudah pasti tidak menjadi pilihan pemerintah. Bahkan, kata Bambang, opsi ini belum menjadi pertimbangan. Pilihan yang bakal diambil adalah membatasi pemakaian BBM bersubsidi mulai tahun depan. Mulai April 2012, pemerintah akan membatasi konsumsi BBM bersubsidi bagi kendaraan pribadi di Jawa dan Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×