kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga jual gas bumi maksimal US$ 4,72 per MMBTU


Senin, 27 Mei 2013 / 21:39 WIB
Harga jual gas bumi maksimal US$ 4,72 per MMBTU
ILUSTRASI. Harga sepeda gunung United Clovis 5 series terbaru (Desember 2021), yuk intip


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik telah mengeluarkan kebijakan tentang harga jual gas bumi dari Konraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Gas Bumi melalui Pipa yang Dialokasikan Untuk Bahan Bakar Gas Transportasi, tanggal 8 Mei 2013 lalu. Keputusan tersebut tertera dalam keputusan Menteri ESDM No 2261 K/12/MEM/2013.

Dalam keputusan tersebut, Jero menetapkan bahwa harga jual gas bumi dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan badan usaha pemegang izin usaha niaga gas bumi melalui pipa yang dialokasikan untuk bahan bakar gas transportasi, maksimum sebesar US$ 4,72 per MMBTU. "Terhadap harga jual gas bumi untuk bahan bakar gas transportasi tersebut, tidak diberlakukan eskalasi, Take or Pay (Top) dan Stand By Letter of Credit (SBLC)," bunyi keputusan tersebut seperti dilansir di situs setkab.go.id, Senin ((27/5).

Dijelaskan lebih lanjut, dalam hal harga keekonomian lapangan (Plan of Development (Pod)) lebih kecil dari harga jual gas bumi yang telah ditetapkan itu, maka harga jual gas bumi adalah harga keekonomian lapangan (Plan of Development (PoD)) tersebut. Dalam hal harga keekonomian lapangan PoD lebih besar dari harga jual gas bumi yang telah ditetapkan itu, maka harga jual gas bumi adalah sebagaimana yang telah ditetapkan.

Harga jual gas bumi yang ditetapkan tersebut, berlaku terhadap alokasi gas bumi yang diperoleh dari KKKS dan badan usaha pemegang izin usaha niaga gas bumi melalui pipa. Harga jual gas bumi akan disesuaikan apabila terjadi kenaikan harga jual bahan bakar gas ke konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×