Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) buka suara ihwal kenaikan harga gula di pasaran yang sudah mencapai 17.000/kg.
Zulhas mengatakan salah satu sebabnya lantaran India melakukan kebijakan pembatasan ekspor gula. Hal itu berdampak langsung pada kenaikan harga gula dunia, termasuk Indonesia.
Diketahui, India sendiri merupakan salah satu kontributor besar dalam pasar gula dunia. Sebab, India menjadi eksportir gula terbesar ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Baca Juga: Bantuan Pangan Diperpanjang Sampai Juni 2024, Pengamat: Potensi Dipolitisasi
"Di India ini mau pemilu bulan Mei, jadi semuanya produknya dibatasi untuk ekspor agar dalam negerinya tidak ada inflasi," kata Zulhas dalam kunjungannya ke Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/12).
Sebelumnya, Zulhas juga mendapatkan keluhan dari Pedagang Johar Baru terkait kenaikan gula ini.
Pedagang Pasar Johar Baru, Kartini (58) bercerita bahwa kenaikan gula ini sudah terjadi selama dua bulan lamanya dan turut berdampak pada kenaikan beberapa komoditas lainnya.
"Karna gula ini berdampak ke kopi-kopi juga, karena gula kan imbasnya kesemua naiknya," jelas Kartini.
Baca Juga: Menjelang Pemilu 2024, Bantuan Sosial (Bansos) Beras Siap Diguyur Lagi
Kartini juga mengatakan kenaikan ini turut membuat omzetnya turun. Meski begitu ia tidak menyebut berapa persis nilainya.
Dilansir dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, Senin (4/12), rerata nasional harga gula sudah mencapai Rp 17.400/kg atau naik 0,87% atau Rp 150 dari hari sebelumnya.
Kenaikan ini juga lebih tinggi dari Harga Acuan Penjualan (HAP) yang baru saja ditetapkan yaitu Rp 16.000/kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News