Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, seluruh harga gabah di September 2017 mengalami kenaikan. Hal ini menjadi faktor utama yang menyebabkan peningkatan pada nilai tukar petani (NTP) alias daya beli petani tanaman pangan di bulan lalu.
Catatan BPS, NTP tanaman pangan September naik 1,6% dibanding bulan sebelumnya menjadi 99,86, meski masih di bawah level impas yaitu di bawah 100. NTP tanaman pangan terakhir kali berada di level di atas 100, yaitu pada Maret 2016 lalu sebesar 100,69.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, rata-rata harga pada September 2017 di tingkat petani untuk semua kualitas gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 2,6%, 4,11%, dan 4,91%.
Demikian juga di tingkat penggilingan, baik GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah selurunya mengalami kenaikan masinh-masing sebesar 2,64%, 3,58%, dan 4,4%.
"Kalau digabung, selama September ini GKP naik 3,22%. Itu tadi yang menjadi salah satu penyebab kenapa NTP di tanaman pangan naik," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (2/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan, rata-rata harga beras di bulan lalu juga mengalami kenaikan. Rata-rata harga beras kualitas premium, kualitas medium, dan kualitas rendah di penggilingan masing-masing naik 0,36%, 1,27%, dan 2,8% dibanding bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News