Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di tingkat penggilingan turun 3,79% secara year on year (YoY) pada November 2024.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mencatat harga beras di tingkat penggilingan secara tahunan mengalami peningkatkan sebesar 1,23% month to month (mtm) menjadi Rp 12.567 per kilogram. Sementara secara yoy harga beras di tingkat penggilingan meningkat sebesar 3,79%.
Amalia juga menyebutkan tingkat inflasi beras di tingkat grosir dan eceran pada November 2024. Pada tingkat grosir terjadi deflasi 0,81% mtm, namun secara yoy mengalami inflasi sebesar 0,54%. Kemudian di tingkat eceran terjadi deflasi 0,45% secara mtm an terjadi inflasi sebesar 2,80% secara yoy.
"Harga beras yang dimaksud adalah rata-rata harga beras yang ,mencakup berbagai kualitas beras di seluruh wilayah Indonesia," jelas Amalia dalam Konferensi Pers, Senin (2/12).
Baca Juga: BPS Catat Inflasi Tertinggi di Bulan November 2024 Terjadi di Papua, Capai 1,41%
Sementara untuk rata-rata harga gabah di tingkat petani pada November yaitu gabah kering panan (GKP) tercatat menurun sebesar 1,86% mtm menjadi Rp 6.303 per kilogram dan turun 6,18% secara yoy. Kemudian untuk gabah kering giling (GKG) Amali mencatat mengalami penurunan sebesar 1,48% mtm menjadi Rp 6.5984 dan turun 8,00% yoy.
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 mencatatkan inflasi 0,03% secara bulanan atau month to month (MtM). Pada November ini terjadi kenaikan IHK dari 106,01 pada Oktober 2024 menjadi 106,33 pada November 2024.
Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi sebesar 1,55% atau secara tahun kalender November 2024. Sementara itu, inflasi secara year to date sebesar 1,12%.
Selanjutnya: Bagi Dividen Rp 1.358 & PUPS AADI, Alamtri (ADRO) Bangkit Usai Dua Kali ARB
Menarik Dibaca: 11 Pose Yoga Terbaik untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Anda, Tertarik Coba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News