kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.464.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.269   -64,00   -0,42%
  • IDX 7.563   -78,87   -1,03%
  • KOMPAS100 1.175   -15,83   -1,33%
  • LQ45 939   -14,66   -1,54%
  • ISSI 228   -2,45   -1,06%
  • IDX30 484   -6,54   -1,33%
  • IDXHIDIV20 581   -8,51   -1,44%
  • IDX80 134   -1,93   -1,43%
  • IDXV30 142   -0,88   -0,62%
  • IDXQ30 162   -2,28   -1,40%

Hampir Lima Tahun, Jumlah Peserta Kartu Prakerja Tembus 18,9 Juta Orang


Rabu, 02 Oktober 2024 / 19:44 WIB
Hampir Lima Tahun, Jumlah Peserta Kartu Prakerja Tembus 18,9 Juta Orang
ILUSTRASI. Dalam kurun waktu hampir lima tahun sejak diluncurkan pada 11 April 2020, jumlah peserta program kartu prakerja sudah mencapai 18,9 Juta orang hingga 2024.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dalam kurun waktu hampir lima tahun sejak diluncurkan pada 11 April 2020, jumlah peserta program kartu prakerja sudah mencapai 18,9 Juta orang hingga 2024.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dalam media briefing, di Jakarta, Rabu (2/10).

“Data terakhir jumlah peserta prakerja sampai dengan tahun ini 18,9 juta tersebar di 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia,” ujar Susiwijono.

Sedikit kilas balik, Susiwijono menceritakan, program Kartu Prakerja pertama kali diinisiasi di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni pada 2019-2024. Di awal berdirinya, kartu prakerja dihadapkan dengan situasi pandemi Covid-19.

“Program prakerja merupakan janji politik Presiden Jokowi di awal periode 2019-2024, Program pertama prakerja beriringan dengan pengumuman Covid di April 2020, dan awal-awal bangun prakerja sangat tidak mudah,” jelasnya.

Baca Juga: Realisasi Anggaran Prakerja Hampir Tuntas, Jumlah Penerima Mencapai 1,41 Juta

Susiwijono mengungkapkan, pada awal diresmikan program kartu prakerja bergeser peruntukannya, dari sebelumnya untuk program pelatihan menjadi skema semi bantuan sosial (bansos).

“Karena pas baru diresmikan pas dengan pandemi sehingga prakerja harus digeser untuk membantu pandemi dengan mengandalkan skema semi bansos saat itu, setelah pandemi selesai dikembalikan dengan skema normal,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Susiwijono menambahkan, keberlanjutan program katu prakerja sangat diharapkan pada pemerintahan baru alias pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto yang tidak lama lagi bakal menjabat.

“Mestinya sangat positif untuk keberlanjutan. Namun nanti kita akan lihat di pemerintahan baru, kita berharap ini tetap dilanjutkan dan keputusan akhir tetap ada di pemerintahan baru,” tandasnya.

Asal tahu saja, berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2024 kartu prakerja mendapat anggaran sebesar Rp 5 triliun. Sebanyak 99% anggaran tersebut bakal disalurkan untuk program beasiswa.

Baca Juga: Hingga Juli, Sri Mulyani Cairkan Anggaran Kartu Prakerja senilai Rp 4,45 Triliun

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan realisasi anggaran disebut-sebut sudah pol alias hampir tersalurkan semua dari target yang ditetapkan.

Sayangnya dia tak menyebutkan berapa angka pasti realisasi anggaran tersebut, dia hanya bilang jumlah penerima Kartu Prakerja telah mencapai 1,41 juta orang.

“Pokoknya hampir pol, besok boleh dilanjutkan. (Jumlah penerima) 1,41 juta,” ujar Denni saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/10).

Selanjutnya: OJK Beri Sanksi 19 Multifinance, 12 Modal Ventura dan17 Fintech selama September

Menarik Dibaca: 8 Fitur Kamera iPhone yang Unik dan Tidak Ditemukan di Android

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×