kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi Serangan Siber, Transformasi Digital di Indonesia Jalan Terus


Kamis, 27 Juni 2024 / 09:19 WIB
Hadapi Serangan Siber, Transformasi Digital di Indonesia Jalan Terus
ILUSTRASI. Pemerintah tengah mempercepat transformasi digital. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mempercepat transformasi digital. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menegaskan bahwa semangat untuk mewujudkan digitalisasi dan transformasi digital tidak akan surut meskipun terjadi insiden serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

"Kita tidak boleh mundur, kita harus maju terus! Digitalisasi tetap berjalan dan Indonesia harus bisa berada di garis depan. Jangan biarkan insiden ini meruntuhkan semangat kita untuk transformasi digital," ujarnya.

Nezar Patria menyatakan bahwa transformasi digital dapat meningkatkan efisiensi, mempermudah proses bisnis, dan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan pemerintah. Menurutnya, insiden serangan siber ini menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat keamanan siber dalam proses transformasi digital.

"Saya kira kita memetik pelajaran yang sangat penting di sini dan ini sangat kritikal," tegasnya.

Baca Juga: Pusat Data Nasional Diretas, Ada 44 Tenant Layanan Instansi Kena Dampak

Wamenkominfo menekankan bahwa transformasi digital bukan hanya tanggung jawab Kementerian Kominfo, tetapi harus dilakukan oleh seluruh elemen bangsa. “Transformasi digital adalah transformasi bangsa,” tandasnya.

Nezar Patria memastikan bahwa dalam desain transformasi digital di Indonesia, Kementerian Kominfo juga telah memperhatikan aspek keamanan siber.

"Kesadaran ini sudah ada di Kominfo ketika merancang transformasi digital, yang sudah termasuk pengamanannya, yakni keamanan siber," jelasnya.

Insiden serangan siber terhadap infrastruktur digital mengingatkan akan adanya celah dalam keamanan digital. Nezar Patria menekankan bahwa hal ini akan selalu mendorong pengguna untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan siber.

"Tidak ada tempat yang benar-benar aman, jadi harus ada kesadaran ini bagi semua yang menggunakan infrastruktur digital," tandasnya.

Baca Juga: Pemerintah Dinilai Gagal Merespons Serangan Terhadap Pusat Data Nasional

Nezar Patria menyatakan permohonan maaf atas nama Kementerian Kominfo kepada masyarakat yang mengalami gangguan akibat terganggunya layanan publik.

"Serangan ini sudah terjadi, menunjukkan adanya kelemahan. Kominfo sebagai lembaga yang menaungi persoalan ini sudah menyampaikan permohonan maaf terutama kepada publik yang layanannya terganggu," ungkapnya.

Menurut Nezar Patria, Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk melakukan pemulihan layanan publik secepatnya.

“Perintah Presiden adalah secepatnya, jadi prioritas kita adalah memastikan layanan publik tidak terganggu, dan fungsi-fungsi pemerintahan yang menggunakan platform digital tetap berjalan,” tuturnya.

Selanjutnya: Periksa Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Kamis (27/6) dan Panduan Tukar Valas

Menarik Dibaca: 5 Promo Gaswat 25-30 Juni 2024, Buy 1 Get 1 dan Cashback 100% di Hokben-Janji Jiwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×