kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gubernur BI: Tekanan terhadap rupiah lebih banyak dari faktor eksternal


Jumat, 08 Maret 2019 / 14:40 WIB
Gubernur BI: Tekanan terhadap rupiah lebih banyak dari faktor eksternal


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah sempat berada di level 14.100, kini kembali naik di level Rp 14.300. Berdasarkan bloomberg, rupiah hari ini tertekan ke level Rp 14.315. Pelemahan rupiah ini dinilai Bank Indonesia berasal dari faktor eksternal.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatkan, tekanan terhadap mata uang garuda belakangan ini lebih banyak dari sektor eksternal ketimbang internal. Menurut Perry, sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) menunjukkan sentimen positif untuk kondisi ekonomi AS.

Sedangkan Eropa menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah. Bank sentral Eropa juga sudah memberi tanda akan memperpanjang stimulus moneter sehingga mata uang Euro semakin lemah. "Ini membuat dollar AS menguat di berbagai mata uang dunia," ujar Perry di Kompleks BI, Jumat (8/3).

Perry menjelaskan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) juga turut memengaruhi tekanan mata uang rupiah. Harga WTI meningkat karena sanksi yang diberikan AS terhadap Venezuela. Sehingga perusahaan sulit mengakses kapal tanker dan awaknya untuk ekspor minyak.

"Lainnya faktor risiko geopolitik memang seminggu terakhir lebih negatif seperti tidak tercapai kesepakatan antara AS dengan Korea Utara ketidakjelasan brexit maupun kejadian politik lain,"ujar Perry.

Sedangkan kondisi dalam negeri, Perry menyebut cukup bagus. Indeks kepercayaan konsumen menunjukkan konsumen masih optimistis, aliran modal asing juga membak mencapai Rp 59,9 triliun. Selain itu neraca perdagangan Februari 2019 juga diperkirakan surplus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×