kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Gubernur BI sebut e-commerce justru turunkan nilai tambah UMKM, kenapa?


Jumat, 28 Agustus 2020 / 11:08 WIB
Gubernur BI sebut e-commerce justru turunkan nilai tambah UMKM, kenapa?
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan platform e-commerce malah menurunkan value added atau nilai tambah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).  

“Beberapa produk yang kami masukkan ke e-commerce yang besar itu kemudian didigitalisasi jadi produk masal makanya nilai tambahnya berkurang,” ujar Perry dalam acara Karya Kreatif Indonesia 2020 Seri 1, Jumat (28/8).

Baca Juga: Ini lima kunci proses digitalisasi UMKM agar berkembang dan naik kelas

Menurutnya, di era digitaslisasi saat ini, pelaku UMKM lebih baik memasarkan atau menjual produknya lewat media sosial seperti Instagram atau youtube. 

“Pengalaman kami tidak musti lewat e-commerce, karena value added itu lebih baik commercial commerce seperti youtube atau instagram. Metode-metode ini bisa pesan langsung kepada UMKM. Tidak musti lewat e-commerce yang ada,” ujar Perry. 

Di sisi lain, Perry mengharapkan agar UMKM bisa go digital. Selain memasarkan di dunia maya, UMKM dinilai harus memanfaatkan metode pembayaran digital baik melalui fintech dan digital banking.

Tujuannya, agar UMKM dalam memfasilitasi konsumennya dengan cepat dan akurat dalam proses pembayaran. 

“kami melakukan digitalisasi sitem pembayaran, sistem ekonomi, semua metode pembayaran pakai QRIS, sudah 4,3 juta UMKM disambungkan lewat QRIS,” ujar Perry. 

Baca Juga: OJK: Pengawasan terintegrasi sektor keuangan sangat diperlukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×