kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BI: Nilai tukar rupiah masih berpotensi untuk menguat


Kamis, 12 November 2020 / 15:49 WIB
Gubernur BI: Nilai tukar rupiah masih berpotensi untuk menguat
ILUSTRASI. Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7). KONTAN/Cheppy A.Muclis/04/07/2018


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengatakan, cadangan devisa per Oktober 2020 meningkat jika dibandingkan dengan kuartal II-2020 yang sebesar US$ 132,7 miliar. Sedangkan hingga Oktober mencapai US$ 133,7 miliar.

Gubernur BI, Perry Warjiyo juga memperkirakan secara keseluruhan, defisit transaksi berjalan tahun 2020 akan rendah di bawah 1,5%.

“Di tahun 2021 sendiri kita perkirakan juga sekitar 1,5%. Sehingga secara keseluruhan mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” jelas Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11).

Adapun dari sisi nilai tukar rupiah, BI mencatat nilai tukar masih bergerak stabil dan cenderung menguat. Hal ini didorong oleh upaya pemerintah dan BI untuk tetap menjaga Stabilitas Sistem Keuangan.

Baca Juga: Loyo, rupiah ditutup melemah 0,60% ke Rp 14.170 per dolar AS pada Kamis (12/11)

Ia menjelaskan, sejak awal pandemi Covid-19, nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.575 pada 23 Maret 2020. Namun, setelah itu BI mencatat rupiah menguat secara signifikan sekitar 17,8%.

“Sehingga kalau dilihat year to date-nya nilai tukar rupiah melemah sekitar 1,2%,” tambah Perry.

Beberapa penguatan juga terjadi pada November 2020 yakni akibat pemilu Amerika Serikat. Sehingga saat ini, nilai tukar rupiah diperdagangkan Rp 14.100 per dollar AS.

BI juga melihat bahwa nilai tukar rupiah masih berpotensi untuk menguat. Sebab nilai tukar rupiah saat ini secara fundamental masih undervalue dengan inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang rendah hingga daya tarik domestik yang tinggi dan premi risiko Indonesia yang menurun.

“BI akan terus memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah untuk mendukung pemulihan ekonomi,” tutup Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×