CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.693   85,00   0,54%
  • IDX 7.312   67,81   0,94%
  • KOMPAS100 1.125   7,85   0,70%
  • LQ45 889   1,80   0,20%
  • ISSI 222   2,47   1,12%
  • IDX30 457   0,46   0,10%
  • IDXHIDIV20 553   -0,94   -0,17%
  • IDX80 129   0,53   0,41%
  • IDXV30 138   -0,62   -0,45%
  • IDXQ30 153   -0,01   -0,01%

Golkar jagokan Alex, PDIP usung Joko Widodo


Selasa, 06 Maret 2012 / 21:08 WIB
Golkar jagokan Alex, PDIP usung Joko Widodo
ILUSTRASI. Seorang wanita China menyesuaikan bendera China di sebelah bendera AS sebelum pertemuan Dialog Strategis dan Ekonomi AS-China (S&ED) di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, 10 Juli 2014.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tidak lama lagi, hajatan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta bakal digelar. Karena itu, sejumlah partai politik mulai mengumumkan nama-nama calon gubernur yang dijagokan untuk menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta itu.

Partai Golongan Karya (Golkar) misalnya, akan mengumumkan nama calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung dalam Pemilukada secara resmi pada Rabu atau Kamis mendatang. Sejauh ini, ada dua nama yang diusung Golkar, yaitu Tantowi Yahya dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin.

Ketua DPP Partai Golkar, Ade Komaruddin menuturkan, dasar pertimbangan mengusung dua calon itu karena memiliki hasil elektabilitas yang bagus dari lembaga survei independen. Selain juga dukungan dari partai lain, dan punya konsep untuk mengatasi problematika utama kota Jakarta, yaitu kemacetan dan banjir.

"Alex Nurdin sudah menghadap dan menyatakan dirinya mendapat dukungan dari PPP dan PDS. Selain itu Alex siap mundur dari jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, jika dalam masa jabatannya selama tiga tahun tidak dapat mengatasi kemacetan dan juga banjir di Jakarta," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Ade Komaruddin, Selasa (6/3).

Selain itu, kedua calon tersebut merupakan kader Partai Golkar. Dua nama ini, menurut Ade merupakan nama yang tersaring lewat hasil survei oleh beberapa lembaga survei indepeden. Karena itu, persyaratan mengenai elektabilitas yang baik telah terpenuhi.

Namun, lanjut Ade, hingga kini tantowi Yahya belum mengajukan nama partai pendukung serta konsep mengatasi masalah banjir dan kemacetan di kota Jakarta. Karena itu, Golkar lebih cenderung memilih Alex Nurdin sebagai calon gubernur DKI Jakarta peride 2012-2017.

"Kami optimis dengan pernyataan Alex yang berani mundur jika tidak juga dapat membenahi masalah banjir dan macet di Jakarta. Itu berarti dia berani mengambil risiko dan bertanggungjawab," tandas Ade.

Sementara itu, dari kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menjagokan Walikota Solo, Joko Widodo sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Menurut Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, PDIP telah menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon gubernur DKI Jakarta.

Selain Joko Widodo, sebenarnya PDI-P juga melakukan pengujian terhadap sejumlah figur antara lain mantan Komandan Paspampres Nono Sampono, anggota DPRD DKI dari PDIP yang juga putra Ali Sadikin, Boy Bernardi Sadikin, dan Wakil Gubernur DKI Prijanto. Nama-nama tersebut, telah diwawancara oleh semua tim DPP PDI-P yang terdiri dari Puan Maharani, Eriko, Djarot, Juliari, serta Syahrial yang merupakan ketua fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta.

Menurut Tjahjo, PDIP mencari calon gubernur yang mampu bersaing dengan calon lain untuk membangun Jakarta lebih baik dari sekarang. "PDIP tidak mau asal punya calon," tuturnya dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Selasa (6/3).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×