kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Global bond dalam rupiah masuk Global Index, kepercayaan investor kian baik


Rabu, 21 Februari 2018 / 16:18 WIB
Global bond dalam rupiah masuk Global Index, kepercayaan investor kian baik
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bloomberg pada Rabu (21/2) mengumumkan perubahan pada indeks pendapatan tetap Bloomberg Barclays (Barclays fixed income indices), termasuk membuat utang dalam mata uang rupiah yang memenuhi syarat untuk Indeks Agregat Global (Global Aggregate Index).

Mengutip Bloomberg, 50 IDR-denominated government bonds (Ticker: INDOGB dan INDOIS) dengan total nilai pasar sebesar $ 151,3 miliar pada tanggal 31 Januari 2018) akan masuk dalam Global Agregat dan Global Treasury pada awal Mei 2018 dan berkontribusi pada tingkat pengembalian indeks mulai tanggal 1 Juni 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dengan masuknya surat utang ke Bloomberg Barclays ini bisa memunculkan confidence yang lebih besar. Secara historis, hal ini bisa mendatangkan US$ 5 miliar hingga US$ 7 miliar capital inflow dalam rangka demand terhadap bonds yang masuk ke index tersebut.

“Jadi kompetitif dan bagus. Dengan demand yang strong, kami bisa berkompetisi dalam menjual government bond,” ujarnya di Jakarta, Rabu (21/2).

Terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, masuknya surat utang dalam rupiah dalam Bloomberg Barclays Index merupakan berita baik.

Ia pun optimistis bahwa capital inflow US$ 5 miliar hingga US$ 7 miliar bisa masuk. “Ini akan naikkan daya tahan untuk Indonesia,” ucapnya.

Ekonom Maybank Indonesia Juniman menilai, hal ini akan memberikan sentimen positif terhadap pasar modal domestik, terutama pasar obligasi dan saham. Sebab, pada dasarnya dengan masuk ke global index, Indonesia jadi salah satu incaran global fund walaupun tidak terlalu banyak.

“Ekspektasi pemerintah kan US$ 5 miliar hingga US$ 7 miliar, tapi setidaknya itu cerminan bahwa Indonesia adalah salah satu negara tujuan investasi yang menarik dan prospeknya cukup baik,” kata Juniman kepada KONTAN.

Ia melanjutkan, momentum ini juga akan menjadi saat yang pas buat pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi yang lain, bukan hanya portofolio investment.

“Tujuan pemerintah genjot direct investment juga kan, masuknya kita di Global Index membuat investor itu akan mencari baik direct maupun portofolio,” jelasnya.

Memasuki tahun politik, Juniman berharap stabilitas tetap terjaga. Sebab, dasar utama untuk investor masuk ke suatu negara adalah stabilitasnya.

“Pemerintah harus jaga ini jangan sampai terjadi instabilitas di dalam negeri. Ini ke depannya (investor) lihat ke arah sana, tapi dengan masuk ke Global Index ini positif buat negeri kita,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×