Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kinerja ekspor nasional menunjukkan tanda-tanda mulai stagnan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor Mei 2012 hanya naik tipis dibandingkan bulan lalu. Bahkan, bila dibandingkan periode yang sama 2011 lalu, ekspor Mei 2012 turun 8,55% menjadi sebesar US$ 16,72 miliar.
Kepala BPS Suryamin mengatakan ekspor Mei 2012 naik sebesar 3,41% bila dibandingkan April 2012 lalu. Dia menganggap kenaikan tersebut tidak terlalu besar. "Ekspor migas naik 1,33% dan ekspor non migas naik 4%," jelasnya, Senin (2/7).
Jika menghitung sepanjang Januari - Mei 2012 total ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 81,42 miliar atau naik 1,48% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sedangkan ekspor non migas pada periode yang sama sebeasr US$ 64,26 miliar atau naik 0,04% ketimbang Januari - Mei 2011.
Direktur Statistik Distribusi BPS Satwiko Darmesto mengakui permintaan beberapa komoditas pokok seperti CPO dari China dan India mulai menurun. Asal tahu saja, China masih menjadi tujuan utama ekspor.
Nilai ekspor ke China sebesar US$ 8,88 miliar. Lalu disusul, Jepang sebesar US$ 7,27 miliar dan Amerika Serikat sebesar US$ 6,14 miliar. Pangsa ketiga negara tujuan ekspor ini sebesar 34,7%. Sedangkan ekspor non migas ke ASEAN sebesar US$ 12,85 miliar (19,9%) dan ke Uni Eropa sebeasr US$ 7,63 miliar (11,87%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
