kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Freeport Pangkas Karyawan, Menteri ESDM Masih Bungkam


Jumat, 12 Desember 2008 / 09:55 WIB
Freeport Pangkas Karyawan, Menteri ESDM Masih Bungkam


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Didi Rhoseno Ardi

JAKARTA. Kebijakan mengurangi jumlah karyawan yang dilakukan PT Freeport Indonesia harus mendapat perhatian serius Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Pasalnya, dalam rapat kabinet tanggal 27 November 2008 lalu Menteri Purnomo pernah melaporkan kepada rapat kabinet bahwa tidak akan terjadi pemangkasan karyawan di sektor energi yang di binanya.

Dalam rapat tersebut, Purnomo melaporkan perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Minyak dan gas bumi, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), Kontrak Karya (KK), Panas Bumi dan Independen Power Producer (IPP) tetap mempertahankan pemakaian tenaga kerja yang sudah ada.

Secara umum investasi sub sektor migas masih cukup menarik dengan ditandatanganinya 29 Wilayah Kerja baru pada bulan November 2008. Peningkatan investasi tersebut menurutnya akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru.

Sayang, sampai sekarang Purnomo belum bersedia memberikan penjelasan atas kebijakan perusahaan tambang sekelas Freeport yang merumahkan karyawan. Pesan singkat yang dilayangkan KONTAN, tak kunjung berbalas.

Satu-satunya penjelasan dari pemerintah kemarin datang dari Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral dan Batubara Departemen ESDM Bambang Gatot Ariyono. Bambang memaklumkan kalau Freeport memangkas jumlah karyawan, pasalnya harga tembaga terkoreksi cukup besar saat ini setelah mencapai puncaknya tahun lalu. "Kalau tahun lalu tembaga masih laku di jual US$ 2 dolar, sekarang harganya cuma US$ 1,4 per troy ounce,"kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×